"Total nilai ekspor kegiatan ini dan ekspor 133 perusahaan tersebut pada bulan Desember 2020 yaitu sebesar 1,64 miliar dolar As atau setara dengan Rp 23,75 triliun," katanya.
Baca Juga : Ekonomi Banten Tumbuh Negatif
Pelepasan ekspor secara serentak merupakan upaya peningkatan ekspor nonmigas sekaligus memotivasi pelaku usaha agar tetap meningkatkan ekspor.
"Kegiatan ini juga menjadi langkah percepatan ekspor nonmigas di masa pandemi, termasuk pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021," ujarnya.
Dia mengatakan, pelepasan ekspor menjadi perhatian tersendiri karena terdapat sejumlah pelaku usaha yang mencatatkan ekspor perdana serta sejumlah pelaku usaha lainnya yang berhasil mendiversifikasi produk ekspor mereka.
Makanan olahan
Dari total 133 pelaku usaha, terdapat 54 UKM yang ikut serta dalam pelepasan ekspor serentak. Dari jumlah tersebut, 7 pelaku UKM menorehkan ekspor perdana dengan produk makanan olahan seperti emping belinjo, jamu herbal, mi telur, kemiri olahan, produk cengkeh, tempat tidur untuk sapi, dan lidi nipah.
Sementara 11 pelaku UKM berhasil mendiversifikasi produk ekspor baru seperti karagenan, furnitur dan produk dekorasi rumah dari bahan baku yang berkelanjutan, kursi dari limbah kayu, gazebo untuk resor internasional, dan minyak jelantah.
Baca Juga : Pacu Investasi, Ini Tiga Sektor Industri Agro yang Diakselerasi Kemenperin
Agus mendorong pelaku UKM untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk-produknya agar semakin banyak produk UKM yang menembus pasar internasional.