Dari Beras Jaseng Hingga Kopi WH, Produk Banten Bermunculan

- 10 Februari 2020, 10:00 WIB
Kopi-WH
Kopi-WH

"Kalau nanamnya tidak sulit, dan hanya 64 hari bisa lansgung panen. Dengan bermodalkan sekitar Rp 400.000 kemudian bisa menghasilkan Rp 4 juta. Ini salah satu ikon baru yang ada di Kota Cilegon. Kami berharap para petani bisa menanam jagung pulut yang saat ini sedang digemari karena mengandung antioksidan yang cukup tinggi," ucapnya.

Ia mengatakan, permasalahan untuk budidaya jagung pulut adalah para KWT yang ada di Kota Cilegon ternyata belum banyak yang memiliki lahan yang luas.

”Kebanyakan yang mereka tanam adalah jenis sayuran dan buah, makanya kami akan menggelar rapat dan menyosialisasikan komoditas jagung pulut sebagai ikon Kota Cilegon," ucapnya.

Sama halnya dengan Pandeglang dan Lebak, terbaru adalah beras Jawara Serang (Jaseng) yang diluncurkan Pemkab Serang. Untuk memperkuat pemasarannya, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengimbau aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Serang membeli beras Jaseng melalui Koperasi Gemah Ripah setiap bulannya. Hal tersebut dilakukan agar kesejahteraan para petani Kabupaten Serang bisa terdongkrak.

Tatu menuturkan, pihaknya bersama kepala dinas pertanian punya semangat untuk meningkatkan hasil petani. Tujuannya, agar hasil panen petani bisa dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Serang dan kesejahteraan petani juga bisa meningkat.

"Kami punya kebijakan putus mata rantai distribusi, jadi dari petani ke konsumen langsung. Agar nilai tambah yang didapat petani lebih besar," ujar Tatu, belum lama ini.

Kerja sama aparatur sipil negara (ASN) untuk membeli beras Jawara Serang (Jaseng) terhenti. Hal tersebut dikarenakan pembayaran untuk pembelian beras belum lancar.

Meskipun tidak berjalan dengan ASN, kata dia, saat ini beras Jaseng fokus pada pesanan berskala besar, di antaranya melayani untuk kebutuhan e-Warung yang per bulannya disuplai hingga 400 ton, namun kualitas medium.

Bersertifikat halal

Selain beras, juga muncul produk kopi asli Banten bermerek "WH". Kopi yang mereknya identik dengan inisial Gubernur Banten Wahidin Halim tersebut, dikelola Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kampung Cikalahi, Desa Mekarsari, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x