Disparbud Kota Cilegon Lestarikan Bebasan

- 15 November 2017, 21:20 WIB
bebasan cilegon ilustrasi
bebasan cilegon ilustrasi

"Kekuwung owh Kekuwung Alangkah Baguse, Abang, Kuning, Ijo, Neng langit Seng Biru. Pelukisse Agung, Sinten Seng Ngedamel, Kekuwung Kekuwung Damelan Allah" Begitulah salah satu lagu anak-anak yakni pelangi yang diubah dalam bahasa Bebasan (Bahasa Jawa Cilegon) yang dinyanyikan oleh salah seorang nara sumber dari Sekolah Dasar (SD) Madani Kota Cilegon, Ataharoh pada kegiatan kursus Bahasa Jawa Cilegon (Bebasan) yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Cilegon, Selasa (14/11/2017). Suasana gelak tawa para siswa dan guru membahana, beragam dialek bahasa Bebasan Cilegon terucap dalam percakapan mereka. Bahkan dengan polosnya sejumlah murid berhasil menyanyikan lagu pelangi yang diubah dalam bahasa bebasan Cilegon. Kepala Bidang Kebudayaan pada Disparbud Cilegon Tini Suhartini mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari workshop bahasa daerah yang telah dilaksanakan beberapa hari lalu. "Dalam kegiatan ini kami sengaja mengundang siswa dan siswi untuk ikut serta. Karena para siswa dan siswi itu sebagai pelaku dari bahasa bebasan Cilegon yang akan digunakan sebagai muatan lokal dalam kurikulum mendatang," katanya. Ia menuturkan, tujuan diadakannya kegiatan ini, selain untuk melestarikan bahasa daerah, juga untuk memperkenalkan bahasa daerah kepada generasi muda.  Dalam rangka melestarikan bahasa daerah, pihaknya akan mendorong Dinas Pendidikan Kota Cilegon, untuk menjadikan muatan lokal (mulok) bahasa daerah menjadi bagian pelajaran di sekolah. Kehadiran guru ini lebih fokus untuk kurikulum Silabi. Juga sebagai patokan untuk memberikan pelajaran per semester. Guru harus menyampaikan pengenalan kosa kata. "Nanti ada tingkatannya seperti kelas I seperti apa, kelas II naik lagi dan seterusnya,sehingga nanti akan terbiasa menggunakan bahasa bebasan," ujarnya. Sementara itu Sekretaris Disparbud Kota Cilegon As'ad Sukri dalam sambutannya mengatakan, sebagai masyarakat yang menetap di wilayah Provinsi Banten, tentunya tidak asing lagi dengan istilah Bebasan, yang merupakan suatu identitas kebahasaan. "Bebasan atau juga bahasa Jawa Banten merupakan salah satu bentuk komunikasi masyarakat Banten yang telah ada dan berkembang sebagai bentuk komunikasi di masyarakat," ucapnya. Disparbud, tutur dia, sebagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi kebudayaan sedang berupaya mengembangkan dan melestarikan bahasa Jawa Cilegon, dimana salah satunya mengadakan kegiatan kursus ini. "Sebagai pendorong pengembangan dan pelestarian bahasa Jawa Cilegon, pihaknya akan mendorong penyusunan Peraturan Wali Kota (Perwal) tentang penggunaan, pengembangan dan pemeliharaan bahasa Jawa Cilegon. Semua butuh proses tentunya, tidak ada yang instan, asalkan ada kemauan pasti bisa dan bisa karena biasa," ucap Asad. (Himawan Sutanto)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah