Network
CILEGON, (KB).- Persatuan Perjuangan Masyarakat Cilegon (PPMC) menggelar unjuk rasa di depan pintu gerbang DPRD Cilegon, Senin (7/5/2018). Mereka memprotes kebijakan-kebijakan pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi) yang mereka nilai menyengsarakan rakyat. Arief Rachman, anggota PPMC, saat berorasi menegaskan aksi mereka tidak ditunggangi kepentingan politik partai mana pun. “Tidak ada kepentingan politik apa pun dalam aksi ini. Ini adalah mimbar bebas sebagai seruan agar masyarakat Cilegon cerdas dalam memilih Presiden ke depan,” ujarnya. Menurut Arief, 66 janji politik Presiden Jokowi dinilainya hanyalah isapan jempol. Seperti swasembada pangan, membatasi bank asing hingga janji Jokowi untuk membenahi kawasan Masjid Agung Banten yang tak kunjung terealisasi. “Janji untuk tidak membagi-bagi kursi kabinet ke partai politik, itu pun salah satu bukti atas pelanggaran janji itu,” katanya. Untuk itulah pihaknya berharap agar masyarakat Cilegon menjadi pemilih cerdas pada Pemilu Presiden di 2019. Arief meminta agar masyarakat tidak asal memilih pemimpin negara untuk lima tahun nanti. “Ini adalah mimbar bebas sebagai seruan agar masyarakat Cilegon cerdas dalam memilih Presiden ke depan,” ujarnya. Sementara itu Ketua Presidium PPMC, Moelyadi Sanusi, mengatakan tema dari aksi ini adalah mendukung ulama dan mengkritisi Jokowi. Menurutnya, aksi ini merupakan bentuk ketegasan pihaknya menyikapi kondisi bangsa. “Kami berani mengkritisi Pak Presiden, agar bisa didengar oleh Pak Presiden. Kalau Pak Jokowi datang ke Cilegon, kami akan menolak,” katanya. (AH)*
-
Minggu, 19 Mei 2024 -
Network
-
