Proyek PLTU 9-10 Suralaya Dilanda Isu Kesehatan

- 4 September 2019, 10:45 WIB
pltu-jawa-9-10-di-suralaya
pltu-jawa-9-10-di-suralaya

CILEGON, (KB).- Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa Unit 9 dan 10 Suralaya, Kecamatan Pulomerak dirundung isu kesehatan.

Proyek yang akan dikerjakan oleh PT Indoraya Tenaga anak usaha Indonesia Power bersama Doosan Heavy serta Korea Mitland Power tersebut, disebut-sebut akan merusak kesehatan lingkungan sekitar.

Muncul petisi dari Trend Asia, sebuah organisasi pemerhati lingkungan, ditujukan kepada Pemerintahan Korea Selatan. Organisasi tersebut mengatakan, jika PLTU Jawa 9-10 yang nantinya akan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar, mampu menimbulkan penyakit kanker terhadap masyarakat Suralaya.

Isi petisi tersebut, telah tersiar di sejumlah media online, baru-baru ini. Organisasi tersebut berharap, Pemerintah Korea Selatan menghentikan pendanaan proyek pembangunan PLTU 9-10, dengan alasan kesehatan.

Terkait hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon menuturkan, belum ada informasi jika operasional PLTU Suralaya menyebabkan kanker terhadap lingkungan sekitar.

"Kami belum pernah menerima laporan dari warga Kota Cilegon, terutama warga Suralaya yang mengidap kanker yang disebabkan operasional pembangkit PLTU Suralaya," kata Kepala Bidang (Kabid) Penyebaran Penyakit Penularan dan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Cilegon Niniek Harsini, Selasa (3/9/2019).

Menurut dia, butuh penelitian intensif untuk bisa membuktikan tudingan tersebut. "Jika ada yang mengaku menderita penyakit tersebut, maka harus dibuktikan dengan keterangan medis yang menanganinya,” ujarnya.

Sementara itu, Samsudin (52), warga Suralaya menuturkan, jika isi petisi terbilang mengada-ada.

“Itu orang yang bikin petisi sepertinya hanya mencari popularitas. PLTU unit 9-10 itu masuk dalam daftar megaproyek Pemerintah Indonesia. Kan tidak semudah itu orang mengaku bapaknya meninggal gara-gara PLTU, terus mau hentikan proyek negara. Orang-orang di sini sehat-sehat saja,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah