Network
Puluhan warga mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Rawa Arum dan Warna Sari yang terdampak industri terkait peluang usaha terhadap pengusaha lokal melakukan unjuk rasa di Pintu Masuk PT Krakatau Osaka Steel (KOS), Kawasan Industrial Estate Cilegon (KIEC), Kamis (16/1/2020) sekitar pukul 09.00 WIB. Warga menuntut, agar perusahaan memberdayakan pengusaha lokal, terkait pengelolaan scrap.
Koordinator lapangan Mulyana dalam orasinya mengatakan, jika warga kecewa dengan perusahaan. Mengingat keinginan warga yang telah disampaikan sejak akhir 2019 lalu tidak juga diakomodir.
“Persoalan ini sudah dikomunikasikan sejak empat bulan terakhir, tapi tidak pernah ada hasilnya. Ada apa dengan PT KOS, tidak mau mendengarkan aspirasi kami,” katanya.
Seorang pendemo Taufikurahman menuturkan, pihaknya meminta, agar pengusaha lokal diberdayakan dalam pengelolaan limbah perusahaan. Namun, alih-alih merangkul pengusaha lokal, PT KOS ternyata menggandeng perusahaan lain.
“Kami kan berada di ring 1, sudah sewajarnya meminta pengusaha sekitar perusahaan lebih diprioritaskan. Persoalan ini sudah dibahas berkali-kali, namun ternyata PT KOS malah bekerja sama dengan perusahaan lain,” ujarnya.
Sejumlah perwakilan warga sempat melakukan audiensi dengan manajemen PT KOS. Saat itu, para pendemo diterima Direkur SDM PT KOS Dwi Bagus.
“Aspirasi kami diterima pihak manajemen, tapi pada pertemuan tadi tidak ada pemegang keputusan. Makanya, kami diminta datang kembali Kamis (23/1/2020),” tuturnya.
Terkait hal tersebut, Direkur SDM PT KOS Dwi Bagus mengatakan, secara prinsip, pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan warga lokal. Bicara tentang tuntutan warga, dia tidak memiliki wewenang untuk memutuskan.
“Pada pertemuan tadi, pimpinan kami memang sedang tidak ada. Makanya, tuntutan warga akan kami sampaikan kepada pimpinan. Insyaallah ada keputusan di pekan depan,” ucapnya. (Sigit Angki Nugraha)*
