Weton Minggu Pahing: Hari Nahas, Hari Keberuntungan, dan Puncak Kejayaan Menurut Primbon Jawa

27 November 2022, 12:06 WIB
Ilustrasi gambar kalender-Weton Minggu Pahing menurut primbon Jawa. /Pixabay.com/pixabay20

 

KABAR BANTEN - Hari keberuntungan, hari nahas, dan puncak kejayaan weton Minggu Pahing menurut primbon Jawa.

Berdasarkan kamus kitab primbon Jawa kuno yang telah dititeni oleh para leluhur Jawa, weton Minggu Pahing dengan jumlah neptu yang cukup besar yaitu 14 ini mempunyai hari keberuntungan, hari nahas, dan puncak kejayaan.

Menurut primbon Jawa, puncak kejayaan dapat dilihat berdasarkan perjalanan hidup atau usia weton Minggu Pahing. Sementara untuk hari nahas bisa digunakan bertirakat, berpuasa weton, atau berdoa kepada Tuhan yang Maha Kuasa agar hari naas tersebut tidak membahayakan dirinya.

Sedangkan, hari keberuntungan bisa digunakan untuk melangsungkan hajat-hajat, seperti pindah rumah, membuka usaha, mencari pekerjaan, maupun melangsungkan acara lamaran atau pernikahan. Oleh sebab itu, penting untuk weton Minggu Pahing ketahui beberapa penjelasan dari hari keberuntungan, hari nahas, dan puncak kejayaan yang dimilikinya.

Nah, untuk dapat mengetahui lebih lengkap tentang hari keberuntungan, hari nahas, dan puncak kejayaan weton Minggu Pahing, simak baik-baik dalam artikel primbon Jawa ini.

Dikutip Kabar-Banten.com melalui kanal YouTube Mbah Sunan, berikut penjelasannya.

Berdasarkan kamus kitab primbon Jawa kuno, weton Minggu Pahing dengan jumlah neptu 14 ini mempunyai hari nahas yang jatuh pada hari lahirnya sendiri, yaitu Minggu Pahing.

Perlu diketahui juga, bahwa hari nahas weton Minggu Pahing yang sudah dititeni oleh para leluhur Jawa dapat pula dihitung dengan mengambil 4 hari mulai dari hari umumnya yaitu Minggu, kemudian mengambil 3 hari dari hari pasarannya yaitu Pahing.

Maka hari nahas kedua dari weton Minggu Pahing dapat disimpulkan jatuh pada hari Rabu Wage.

Sementara itu, hari nahas weton Minggu Pahing yang ketiga jatuh pada hari Rabu Kliwon yang dapat dihitung dengan mengambil 4 hari mulai dari hari umumnya yaitu Minggu, kemudian mengambil 4 hari dari hari pasarannya, yaitu Pahing.

Menurut primbon Jawa, hari nahas keempat untuk weton Minggu Pahing dapat dihitung dari jumlah neptu weton yang dimilikinya, yaitu 14.

Cara perhitungan dapat berpatokan dari hari umumnya yaitu Minggu. Lalu hitunglah hari umumnya itu sebanyak 14 hari dan jika sudah, maka hasil perhitungan jatuh pada hari Sabtu.

Sedangkan untuk mengetahui pasaran dari hari naas atau sialnya, yaitu hitunglah sebanyak 14 hari dari patokan pasaran Pahing. Jika sudah maka hasil perhitungannya jatuh pada pasaran Kliwon.

Dari perhitungan jumlah neptu weton 14 tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa hari nahas keempat dari weton Minggu Pahing jatuh pada hari Sabtu Kliwon.

Namun adakalanya, pada perhitungan hari nahas weton Minggu Pahing yang keempat ini, khusus pada pasarannya tidak hanya jatuh pada pasaran Kliwon saja, melainkan bisa juga jatuh pada pasaran Wage mau pun Pon.

Jadi, secara keseluruhan hari nahas weton Minggu Pahing dengan jumlah neptu weton 14 ini jatuh pada hari Minggu Pahing, Rabu Wage, Rabu Kliwon, dan Sabtu Kliwon atau pasaran Wage mau pun Pon.

Jika sudah mengetahui beberapa hari nahas dari weton Minggu Pahing, maka sangat disarankan agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Kuasa dengan cara bertirakat, berpuasa weton, berdoa, dan selalu berbuat baik kepada sesama.

Di sisi lain, weton Minggu Pahing dengan jumlah neptu weton 14 ini juga mempunyai beberapa hari keberuntungan, yaitu jatuh pada hari Kamis Legi, Jumat Pahing, Sabtu Pon, Minggu Wage, Senin Kliwon, Selasa Legi, Rabu Pahing, Kamis Pon, dan Jumat Wage.

Dari 9 hari keberuntungan yang dimiliki oleh weton Minggu Pahing tersebut, maka bisa digunakan untuk melangsungkan berbagai hajat, seperti pindah rumah, membuka usaha atau bisnis, mencari pekerjaan, maupun melangsungkan acara lamaran atau pernikahan.

Jika berbicara mengenai puncak kejayaan, weton Minggu Pahing dengan jumlah neptu 14 ini mempunyai beberapa puncak kejayaan, yaitu berawal pada usia 20 hingga 30 tahun.

Pada usia 20 hingga 30 tahun, diperkirakan kondisi hidup dari weton Minggu Pahing yang menyangkut aspek karier, usaha, finansial, sosial, rumah tangga, maupun kesehatannya terbilang sangat bagus dan berada di puncak kejayaan.

Namun pada usia 30 tahun ke atas, yang dimana menyangkut tentang aspek kesehatan, finansial, rumah tangga, karier, atau usaha dari weton Minggu Pahing ini akan mengalami sedikit kemorosotan.

Maka dari itu, sangat disarankan bagi weton Minggu Pahing ketika usianya akan mencapai 30 tahun ke atas, agar lebih berhati-hati, mawas diri, tidak ceroboh, bahkan jangan pernah terburu-buru dalam mengambil keputusan atau melakukan sesuatu.

Apabila weton Minggu Pahing dapat menjalankan petuah-petuah tersebut dengan selalu berpegang teguh pada Tuhan yang Maha Kuasa dan bertirakat, maka bisa dipastikan pada usia 40 tahun ke atas, kehidupannya akan kembali berada di puncak kejayaan dan bergelimang rezeki mau pun dipenuhi berbagai keberuntungan.

Bahkan puncak kejayaan dari weton Minggu Pahing pun dapat berlangsung lama dan terus berjaya hingga mencapai usia tuanya, yaitu 54 tahun.

Berdasarkan kamus kitab primbon Jawa kuno, meski puncak kejayaan dalam siklus kedua tersebut berlangsung lama, namun pada usia 55 ke atas, weton Minggu Pahing diprediksi akan kembali mengalami sedikit kemerosotan hidup.

Ada baiknya pada usia 55 tahun ke atas, weton Minggu Pahing agar kembali lebih berhati-hati, mawas diri, dan terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik agar masa-masa sulitnya dapat segera terlalui.

Perlu diketahui bahwa taraf hidup atau kondisi seseorang di masa mendatang sangat banyak dipengaruhi oleh pasangan hidup, meski demikian juga harus tetap berusaha dan melakukan ikhtiar.

Jadi, apabila seseorang dalam kehidupannya diprediksi bagus dengan berada di puncak kejayaan yang cukup lama, maka hal itu berpengaruh pada jumlah neptu weton jodoh dari pasangan dan dipastikan bila keduanya berjodoh, bahkan dapat membawa pengaruh yang sangat positif di masa mendatang.

Namun hal itu tidak berlaku bila kepribadian dari pasangannya cenderung tidak bisa diajak untuk bekerja sama, pemalas, dan berprilaku buruk atau suka melakukan hal-hal yang menyimpang.

Jadi, itulah beberapa penjelasan dari hari keberuntungan, hari nahas, dan puncak kejayaan weton Minggu Pahing menurut primbon Jawa berdasarkan ilmu titen. Semoga bermanfaat.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Mbah Sunan

Tags

Terkini

Terpopuler