Kenapa Komodo Hanya Ada di Indonesia? Ternyata Ini Alasannya

15 Oktober 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi terkait beberapa alasan kenapa Komodo hanya ada di Indonesia dan sekelumit kehidupan Komodo hewan purba yang masih hidup hingga saat ini. /Tangkapan layar/Instagram @charlychain92

KABAR BANTEN - Siapa yang tidak mengetahui Komodo, Komodo adalah satu-satunya spesies kadal terbesar yang ada di dunia dari zaman purba hingga saat ini.

 

Sekilas Komodo ini mirip dengan biawak, namun Komodo memiliki perawakan yang lebih besar serta panjangnya bisa mencapai 10 kaki dengan berat lebih dari 300 pon.

Selain itu, Komodo juga memiliki kepala yang bisa memendek dan memanjang dengan moncong mulut bulat, kulit bersisik, kaki bengkok serta ekor yang besar dan berotot.

Baca Juga: Kenapa Kepulauan Seribu Masuk DKI Jakarta Tidak Termasuk ke Wilayah Banten? Ini Alasannya

Ada yang harus kita ketahui bahwa Komodo ini hanya ada di Indonesia, bukan di Afrika, Eropa, Amerika ataupun di Antartika.

Lantas mengapa bisa demikian? Berikut informasi lebih jelas mengapa Komodo hanya ada di Indonesia, sebagai bagaimana dikutip Kabar Banten melalui kanal YouTube Belajar Dunia Purba.

Di Indonesia sendiri Komodo hanya bisa ditemukan secara langsung di beberapa pulau yakni Pulau Komodo, Pualu Rinca, Pualu Padar, dan Pulau Gilimotang.

Keberadaan Komodo ini diketahui sudah ada sejak berjuta-juta tahun yang lalu dan terus berkembang biak hingga saat ini.

Meskipun jumlah populasi Komodo ini bisa dibilang jauh dari kepunahan, pada tahun 2022 tercatat sebanyak 3.156 ekor Komodo yang mendiami pulau-pulau tersebut.

Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah tersebut akan terus naik, sebenarnya yang membuat Komodo hanya ada di Indonesia dari zaman purba yaitu mereka mempunyai sifat alami yang dikenal dengan homebodies (hewan rumahan).

Sifat alimi Komodo yang sederhana itu mendasar perilaku menetap Komodo dan membuatnya hanya tersebar di Indonesia.

Berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan dalam Proceedings of The Royal Society, Komodo sebenarnya mampu bepergian jauh.

Namun Komodo merasa bahwa tidak perlu melakukan hal tersebut, mereka sebenarnya memiliki kemampuan untuk berpindah.

Pada faktanya Komodo bisa berenang, hanya saja mereka cinta dengan alam Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mereka tempati hingga sekarang.

Bahkan, ada seorang peneliti pernah melakukan pengamatan terhadap Komodo selama 10 tahun, di 4 pulau seperti yang disebutkan di atas.

Dari pengamatan itu, penelitian mengungkapkan bahwa Komodo pada dasarnya tidak meninggalkan tempat dimana mereka dilahirkan.

Komodo merasa lebih aman dan nyaman berada di zona dekat rumah, karena tidak ingin apapun lagi.

Hal tersebut tentunya memberikan kesempatan yang lebih besar untuk berburu hewan lain dengan profesional.

Dengan menetap di pulau tersebut berarti Komodo ini sudah memiliki insting dan tau persis cara berburu serta menemukan mangsa.

Selain menolak ambil pusing saat hidup berpindah-pindah, peneliti juga menemukan bahwa Komodo lebih memilih menciptakan stabilitas dengan tidak banyak bergerak jauh.

Selain itu para peneliti pernah melakukan dua spesimen pengujian yakni dengan memindahkan 7 Komodo dari wilayah asal mereka ke tempat yang jauh tapi masih di pulau yang sama.

Beberapa Komodo diangkut dengan jarak 22 kilometer, selanjutnya peneliti memindahkan ke -2 Komodo lain dipindahkan ke pulau yang berbeda dengan jarak lebih dekat hanya 1,6 kilometer.

Namun membuat Komodo harus menyeberang lautan dan berenang untuk kembali ketempat asal mereka.

Dalam kurun waktu 4 bulan, semua Komodo yang dipindahkan meskipun sangat jauh, ternyata bisa kembali lagi ke habitat asalnya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Komodo mampu melakukan perjalanan jauh melalui Medan berat, meskipun harus berenang antar pulau

Sejarah Komodo mengapa hanya ada di Indonesia.

Komodo atau Varanus Komodoendis sebenarnya adalah sisa dari populasi dari kadal raksasa yang dahulu menempati dataran Australia dan Indonesia.

Fosil-fosil reptil yang sangat mirip dengan Komodo, telah banyak ditemukan di daerah-daerah tersebut.

Termasuk fosil raksasa sepanjang 7 meter yaitu Varanus Priscus atau yang dikenal dengan Megalania.

Reptil Megalania ini mulai punah pada masa Pleistosen yaitu ketika manusia tiba dan memburu mereka.

Alasan mengapa Komodo bisa bertahan dari perburuan manusia, adalah karena habitat mereka yang relatif terpencil seperti di pulau-pulau kecil di Maluku.

Sementara kerabat Komodo lainnya lebih dulu punah karena berhabitat di wilayah yang mudah dicapai oleh manusia.

Seperti Varanus Kristus yang mendiami ekosistem Australia, Varanus Gikanteus yang juga sama dan Varanus Parnus yang ditemukan di Fiji.

Selain itu, Komodo sendiri diperkirakan berdiversifikasi setidaknya 4 juta tahun yang lalu di Australia.

Jadi, pada saat ketinggian permukaan air laut turun dan Australia bergeser semakin dekat ke Asia Tenggara, Komodo memanfaatkan periode-periode ini untuk menyebar ke utara atau tepatnya ke Indonesia.

Pada saat ketinggian air laut naik lagi dan merendam paparan benua, maka yang tersisa saat itu adalah pulau-pulau kecil yang sekarang menjadi tempat tinggal Komodo yaitu di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Tahu kah Kamu? 3 Bahasa Manusia Kuno yang Menjadi Misteri dan Belum Bisa Diterjemahkan Hingga Saat Ini

Fakta unik dan aneh tentang Komodo.

Ada yang perlu kita ketahui bahwa Komodo memiliki racun sekelas ular berbisa yang berada pada air liurnya.

Pada saat mangsa Komodo terkena gigitannya, maka mangsa akan mengalami pendarahan dan hipotermia atau kondisi suhu tubuh di bawah normal.

Dari kedua efek tersebut, maka akan membuat korban hanya dapat berdiam diri di tempat karena tubuhnya terasa beku seketika terkena air liur Komodo.

Bahkan ada video yang beredar memperlihatkan tetang mematikannya air liur Komodo pada sebuah daging segar yang sudah terinfeksi.

Hasilnya daging yang terinfeksi tersebut mendadak membusuk dan merubah wijud dari daging segar menjadi hancur.

Dalam beberapa video lainnya, bahwa Komodo dapat menelan seekor kura-kura beserta tempurungnya secara hidup-hidup.

Meskipun cukup memakan waktu saat makan kura-kura, namun hal itu benar-benar menunjukkan jika Komodo adalah salah satu hewan berbisa dan buas yang ada di dunia.

Pada dasarnya Komodo memiliki 60 gigi tajam serta bergerigi di rahangnya yang berjarak masing-masing sekitar 2,54 sentimeter.

Namun gigitan Komodo relatif lemah jika dibandingkan dengan gigitan buaya, Komodo hanya bisa menggigit sekitar 500 pon per inchi.

Sedangkan buaya bisa mencapai 3.700 pon per inchi, tapi perlu dicatat adalah meskipun lebih kecil dari biaya atau predator lainnya, racun pada saliva Komodo justru lebih ganas jika sampai terkena sedikit gigitan saja

Sehingga gigitan yang lebih kecil tidak menurunkan keganasan dari Komodo, selain itu Komodo juga memiliki lidah yang panjang dan bercabang.

Diamana lidah Komodo yang panjang dan bercabang itu berfungsi sebagai indera penciuman dan itu sangat tajam sekali dalam mendeteksi mangsanya.

Ketika lidah Komodo yang panjang dan bercabang itu dijulurkan akan mengeluarkan partikel-partikel di udara dan mengirimkan pesan penting ke otak melalui dua lubang di langit-langit mulutnya.

Organ tersebut disebut dengan organ Jacobson yaitu organ yang digunakan untuk menganalisis
molekul-molekul udara sama persis pada ular.

Baca Juga: Kenapa Harus Sedekah Setiap Hari, Padahal Kita Masih Merasa kekurangan? Begini Penjelasannya

Pada manusia sendiri organ tersebut berada pada antara mulut dan hidung, indera penciuman ini bisa memungkinkan Komodo untuk mendeteksi mangsanya atau daging busuk dari jarak yang sangat jauh sekitar 9 kilometer.

Pernah juga dilaporkan ada sebuah Komodo yang masuk pemukiman penduduk serta masuk ke dalam rumah warga karena tekecoh oleh bau kaos kaki kotor yang dikenakan oleh seorang penjaga taman.

Itulah beberapa alasan kenapa Komodo hanya ada di Indonesia dan sekelumit informasi tentang Komodo hewan purba yang masih ada hingga saat ini.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Belajar Dunia Purba

Tags

Terkini

Terpopuler