1549852

Ini Hal-hal yang Tidak Boleh Diumbar di Media Sosial Kalian!

- 8 Januari 2022, 09:15 WIB
Berikut ini beberapa hal yang tidak boleh diumbar atau diposting di media sosial kalian.
Berikut ini beberapa hal yang tidak boleh diumbar atau diposting di media sosial kalian. /LoboStudioHamburg/Pixabay.com/

KABAR BANTEN - Mungkin sebagian pengguna media sosial merasa, aktif media sosial itu seperti pisau bermata dua pisau, bisa digunakan untuk memotong bawang, memotong sayur, memotong buah dan sebagainya.

Tapi kalau tidak hati-hati, pisau itu justru bisa melukai kita. Begitu juga dengan media sosial. Media sosial bisa kita pakai untuk ajang silaturahmi, sosialisasi, berjualan dan sebagainya. Namun jika tidak hati-hati bisa menjerumuskan kita ke dalam hal yang merugikan.

Banyak sekali orang-orang menyebarkan informasi informasi dengan media sosial. Jika awalnya seseorang sangat disukai tapi dengan media sosial dia yang mungkin terlalu lebay, terlalu pamer, dan terlalu berlebihan, sekarang jadi dibenci karena media sosial dia sendiri.

Baca Juga: Jadi Korban Tag Situs Porno di Facebook dari Orang tak Dikenal? Begini Tips Menghindarinya

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari Youtube Abdi Suardin. Bahkan tidak jarang kita dengar banyak orang terkena masalah gara-gara postingannya di media sosial, sehingga bisa berakhir dibui atau di penjara.

Itu lah artinya bahwa kita harus menggunakan media sosial itu dengan baik dan bijak. Orang cerdas itu tahu memisahkan mana yang harus di posting dan mana yang tidak harus diposting. Karena sebelum memosting itu dipikir dulu akibatnya.

Akan tetapi banyak orang posting dulu baru pikir kemudian. Ini yang sangat berbahaya, postingan kita kata-kata di media sosial sebenarnya itulah cerminan kita sendiri. Bijaklah bermedia sosial.

Keluarga orang-orang cerdas tidak akan mengumbar masalah keluarga mereka di media sosial, karena mereka tahu dengan mengumbar masalah mereka di media sosial terus-menerus akan kelihatan tidak profesional.

Alasannya, di media sosial itu bukan orang-orang yang kita kenal saja, tapi di media sosial itu juga justru banyak orang-orang yang kita harus jaga informasi pribadi yang berkaitan dengan reputasi dan profesional kita.

Di media sosial terutama di tiktok banyak sekali istri yang posting tentang kekurangan suaminya. Begitu juga suami memasang postingan mengenai kekurangan istrinya di TikTok.

Postingan seperti itu tidak bermanfaat. Kalau itu memang benar, itu adalah perbuatan dosa. Karena menyebarkan aib orang dosa, apalagi pasangan sendiri.

Itu hanya demi kepentingan konten yang banyak sekali orang bersandiwara demi kepentingan konten itu pun tidak boleh, karena ujung-ujungnya anda bohong Anda menelanjangi orang-orang terdekat anda hanya demi kepentingan konten.

Sekarang ini banyak sekali orang demi konten mau melakukan apapun demi terkenal demi viral mau melakukan apa pun yang penting viral berkali-kali lipat untuk membuat sebuah konten.

Pikirkanlah ketika memposting konten apakah bisa bermanfaat atau tidak. Ini konten lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.

Kalau kita posting masalah keluarga kita di media sosial sama saja membuka aib keluarga sendiri.

Suami istri itu berfungsi sama seperti pakaian, saling menutup cacat dan menutup aib. Fungsi suami istri itu melindungi pengaruh buruk dari luar lingkungan keluarga.

Dan, suami istri itu berfungsi sebagai perhiasan dunia, supaya enak untuk dilihat. Yang terakhir suami atau istri itu adalah lambang kepribadian dan status sosial kita.

Suami atau istri kita itu adalah citra diri dan simbol yang ingin ditampilkan. Menjadi orang cerdas sangat tahu mengenai hal seperti itu, dia akan berpikir berkali-kali, seberat apapun masalah dia dengan ibu, dengan suami dia atau dengan istri dia dia tidak akan pernah membiarkan orang lain memandang miring tentang keluarganya itu.

Baca Juga: Letak Tahi Lalat Ini Dapat Mengartikan Tingkat Kesetiaan Seseorang Kepada Pasangan

Dengan postingan-postingan masalah keluarga di media sosial, cerdas dan bijak lelah untuk memposting masalah-masalah keluarga anda di media sosial.

Orang-orang cerdas itu tidak akan mengumbar masalah percintaannya di media sosial. Banyak anak muda yang dimabuk asmara, isi story nya penuh dengan cerita pacarnya terus menerus.

Apakah orang akan perduli? Karena pada kenyataannya, orang tidak peduli apapun isi story nya.
Akan menjadi masalah kalau sampai harus terus menerus melihat isi media sosial yang itu-itu saja.

Jika memakai media sosial secara berlebihan, akan memberikan impact tentang branding dan pribadi kita dengan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi yang lain.

Lama kelamaan, orang akan bete juga akan jengah juga melihat media sosial kita yang isinya seperti itu. Dan impact nya nanti pada saat kita posting hal yang bermanfaat atau berguna bagi orang lain itu tidak akan memberikan efey sama sekali, karena brandingnya terkenal sebagai orang yang bucin.

Berarti gak boleh dong Posting dengan pasangan boleh, tapi isinya dibarengi dengan caption yang mengedukasi yang menghibur dan sebagainya kuncinya semuanya boleh posting tapi jangan diumbar.

Jangan terus-menerus, karena walaupun itu media sosial kita sendiri, orang lain juga bisa melihat dan menilai bagaimana diri kita sendiri.

Masalah percintaan tidak perlu dipublikasikan, pada saat dipublikasikan pun melihat situasi yang tepat. Misalnya mempublikasikan undangan nikah untuk disebarluaskan.

Orang cerdas tidak akan mengumbar tentang rencana besarnya atau planning besarnya di media sosial, karena itu masih rencana.

Misalkan ada 5 ekor burung diatas pohon. Keempatnya merencanakan untuk terbang. Pertanyaannya adalah berapa ekor burung diatas pohon tersebut? Dan jawabannya masih 5. Mengapa? karena burung yang 4 itu baru merencanakan untuk terbang.

Itu artinya ketika masih rencana, jangan diposting dulu. kalau Tuhan tidak menjodohkan akhirnya malah bubar menjadikan aib.

Media sosial itu isinya bukan cuman orang yang satu visi, banyak sekali orang yang bergabung dengan media sosial kita hanya ingin melihat dan membaca hal yang berkaitan dengan kita. Kalau masih berupa rencana, usahakan dulu rencana itu berhasil. Setelah berhasil, silakan posting ke media sosial.

Orang-orang cerdas tidak akan mengumbar hartanya di media sosial. Poin ini memang akan terbuka ruang diskusi karena ini akan jadi pro dan kontra apalagi sekarang ini ramai di sosial media artis yang mengumbar kekayaannya. Yang terjadi pro dan kontra untuk membahas hal tersebut.

Memang pamer tentang kemewahan di media sosial itu itu adalah salah satu yang dampaknya sangat negatif tapi di sisi lain justru konten-konten yang seperti itulah yang mendapat viewer mendapat penonton yang banyak, di YouTube.

Kalau para artis melakukan hal seperti itu lagi artinya mereka tidak sedang pamer tapi mereka lagi melakukan strategi marketing untuk mendapatkan penonton. Karena makin banyak yang nonton, makin banyak juga uang yang mereka terima.

Konten seperti itu sah-sah saja, ketika niatnya harus diluruskan dulu, apakah bertujuan mau pamer atau memotivasi atau menginspirasi orang lain. Dampak negatifnya adalah akan banyak prasangka buruk yang tidak benar.

Kemudian cenderung akan terobsesi untuk pamer terus menerus. Lalu, orang yang pamer di media sosial itu sebenarnya orang yang tidak diakui dan butuh pengakuan. Orang yang cerdas tidak butuh pengakuan dan diakui oleh orang lain.

Baca Juga: Yuk Coba Resep Dimsum Ayam Udang Ini, Dijamin Versi Rumahan Seenak Restoran

Kalau sering posting mengenai harta di media sosial nanti cenderung boros dan tidak bisa membedakan mana kebutuhan yang penting dan mana yang hanya sekedar ingin pamer.

Akhirnya seperti ini kalau melihat media sosial, orang-orang cerdas selalu berdiskusi dengan akal bukan dengan emosi, supaya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Orang-orang cerdas selalu memanfaatkan media sosial dengan bijak sebelum posting, selalu memikirkan manfaat apa yang bisa didapat orang lain dari postingannya, dan bisa menempatkan mana yang lebih banyak mudharatnya.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Youtube Abdi Suardin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah