Sayang, keduanya tidak mempunyai hubungan yang berarti. Demi sama sekali tidak memiliki pikiran untuk membangun sebuah hubungan dengan seseorang.
Meski begitu, Bara setia menunggu Demi dan berharap bahwa mereka akan menjalin suatu hubungan dengan status yang jelas.
Demi bukannya tidak suka komitmen, dia hanya perlu alasan kuat untuk memercayai seseorang. Karena dirinya pernah ditempa masa lalu yang kurang menyenangkan.
Demi hanya seseorang yang ingin bahagia dengan cara yang sederhana, bebas dari paksaan siapa saja, dan hidup sebaik-baiknya.
Suatu hari, Demi memutuskan untuk pergi berkelana dan Bara memohon untuk Demi tetap berada di sisinya.
Perselisihan muncul dan membuat Bara menyadari bahwa ada hal-hal yang tak bisa dipaksakan. Ada perbedaan yang tidak dapat menyatukan mereka berdua.
Bara harus menghadapi perpisahan yang tidak hanya membuatnya kehilangan sosok yang memberinya kebahagiaan, tetapi juga kehilangan dirinya sendiri. Hidupnya yang berwarna bersama Demi, kini hanya hitam putih.