Waspada! Pakar Keamanan Temukan Penipuan di Aplikasi Threads, Begini Cara Mencegahnya

15 Juli 2023, 11:12 WIB
Ilustrasi Logo Aplikasi Threads. /Instagram.com/@threadsapp

KABAR BANTEN - Baru beberapa waktu diluncurkan, pakar keamanan Kaspersky, Olga Svistunova menemukan adanya taktik penipuan di aplikasi Threads.

 

Taktik penipuan tersebut digunakan oleh para penipu untuk mengeksploitasi pengguna Threads.

Threads sendiri merupakan aplikasi microbloging terbaru yang dikeluarkan oleh Meta.

"Penipu telah menguasai seni pemanfaatan topik yang sedang tren. Dari skema penipua hingga taktik pengumpulan data, para penipu ini berusaha keras untuk membahayakan keamanan pribadi dan finansial Anda," ungkap pakar keamanan Kaspersky, Olga Svistunova, dikutip Kabar Banten dari Antara.

Olga Svistunova mengungkapkan jika pejahat siber sudah mengembangkan halaman phishing yang meniru aplikasi Threads versi web. padahal Meta belum mengeluarkan Threads versi web.

 

Lebih lanjut, penipu juga berupaya untuk mengelabui pengguna untuk memasukkan kredensial logi untuk mendapatkan informasi pribadi.

Hal tersebut karena Threads merupakan aplikasi yang ditautkan ke layanan Meta lainnya.

Tautan tersebut akan membuat pengguna bisa mendapatkan risiko kehilangan akses ke berbagai akun media sosial, seperti Instagram dan Facebook.

Baca Juga: Apa Itu Threads? Ini Penjelasan, Cara Bergabung, dan Keunggulannya

Selain itu, ketika akun media sosial tersebut digunakan untuk bisnis, maka penipuan tersebut berpotensi merugikan finansial pengguna.

Pasalnya bisnis bisa saja jatuh ke tangan yang salah dan penipu juga bisa mendapatkan informasi perbankan yang digunakan untuk berbisnis,

Lebih lanjut, penipuan lain juga melibatkan layanan fiktif yang disebut dengan Threads Coin.

Threads Coin ini menggoda pengguna untuk membeli koin dengan menggunakan Ethereum. Tapi penting untuk dicatat jika satu-satunya hasil yang didapatkan oleh pengguna yaitu kerugian finansial.

Selain itu, skema penipuan lain yaitu memberikan pengguna kesempatan untuk menghasilkan pengikut secara gratis di jejaring sosial baru.

 

Para pengguna bisa memilih jumlah pengikut yang diinginkan mulai dari 10.000, 25.000, sampai 50.000.

Ketika pengguna sudah memilih opsi yang diinginkan, mereka diminta untuk menjalani proses verifikasi manusia, salah satunya yaitu mengirimkan SMS dan berpotensi memenangkan hadiah khusus.

Namun, untuk bisa mengklaim hadiah para pengguna diharuskan untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu. Pengguna akan kehilangan uang dan tidak pernah menerima hadiah yang dijanjikan.

Skema tersebut juga bisa mendorong pengguna untuk berbagi informasi melalui SMS dan tanpa disadari bisa menjadi alat untuk menyebarkan penipuan.

 

Sementara itu, untuk melindungi diri dari penipuan, Olga Svistunova mengungkapkan jika penting untuk mengadopsi pola pikir skeptis dan meneliti aktivitas yang mencurigakan.

Pengguna juga diminta untuk memprioritaskan langkah-langkah keamanan di dunia maya.

"Dengan tetap berhati-hati di tengah daya pikat topik trendi, kita dapat memperkuat pertahanan diri dan menavigasi lanskap digital dengan percaya diri," ungkapnya.

Lebih lanjut, terdapat juga beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melindungi diri saat menjelajahi teknologi baru.

 

Langkah yang bisa dilakukan yaitu berhati-hati saat mengunduh perangkat lunak terutama jika berasal dari situs web pihak ketiga.

Selain itu, pastikan juga situs web yang digunakan untuk mengunduh perangkat lunak yaitu situs web yang sah.

Kemudian, cari ikon gembok di bilah alamat dan pastikan URL situs web diawali dengan "https://", serta gunakan kata sandi yang kuat dan unik.

Terakhir, berhati-hati jika menemukan tautan atau email yang mencurigakan dari sumber tidak dikenal.

Demikian informasi terkait modus penipuan yang diungkap pakar keamanan Kaspersky, Olga Svistunova di aplikasi Threads.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler