Fakta Mengejutkan Liciknya Zionisme Yahudi Dirikan Negara Israel di Tanah Palestina, Injil Pun Dimodifikasi

30 Oktober 2023, 11:44 WIB
Ilustrasi terkait fakta sejarah yang mengejutkan betapa liciknya Zionisme Yahudi yang menjajah dan mendirikan negara Israel di tanah Palestina. /Tangkapan layar/Instagram @zionisforisrael

KABAR BANTEN - Palestina adalah suatu wilayah yang sangat strategis, karena Palestina bisa menjadi penghubung antara Asia, Afrika dan Eropa.

 

Walaupun Palestina ini tidak begitu luas yaitu hanya sekitar 27.000 kilometer persegi.

Namun Palestina adalah satu-satunya wilayah yang dapat menghubungkan dengan banyak negara Arab karena Palestina berbatasan langsung dengan Libanon, Siria, Yordania, Saudi Arabia, dan Mesir.

Baca Juga: Inilah 8 Produk Israel yang Diboikot Dunia, Ada yang Laris Manis di Indonesia

Bahkan Palestina menjadi penghubung antara negara-negara Arab di Asia dan negara-negara Arab di Afrika.

Khusus bagi kaum muslimin Palestina ini memiliki sejarah yang sangat penting.

Wilayah Palestina ini adalah negeri para Nabi, dan kiblat pertama kaum muslimin sebelum pindah ke Masjidil Harom, tempat Isro mi'raj nya Rosulullah SAW.

Nah bagaimana sejarah Zionisme Israel di Palestina, berikut informasi lengkapnya sebagaimana dikutip Kabar Banten dari YouTube Jazirah Ilmu:

Istilah Zionisme berasal dari kata zion atau sion yang pada awal sejarah Yahudi Israel masuk dari kata Yarusalem, Zion adalah pengucapan dalam bahasa Inggris.

Dalam bahasa latin akan disebut Sion, dalam bahasa Ibrani nya Tsyon arti dari istilah ini adalah bukit yaitu bukit suci Yarusalem yang juga menjadi simbol dari konsep teori Yahudi.

Zion atau Sion diartikan sebagai bukit yang tinggi , Zion juga sebagai julukan bagi Kota Yarusalem sebagai kota rahasia, kota Tuhan atau tempat tinggal Yahweh.

Ada pendapat sejarawan yang juga mengatakan Zion ini adalah sebuah bukit yang terletak di barat daya Al-Quds (Yarusalem), kaum Yahudi percaya di lokasi itu ada king Solomon (Nabi Sulaiman) pernah membangun istananya dan tempat menyimpan harta karun yang banyak di bawah tanah tersebut.

Kaum Yahudi percaya bahwa harta yang tersimpan itu bukan hanya sekedar banyak tapi juga memiliki daya magis yang apabila dimiliki bisa memimpin dunia layaknya king Solomon (Nabi Sulaiman) sehingga kaum Yahudi percaya jika bisa memiliki istana Nabi Sulaiman atau orang Yahudi menyebutnya Haikal Sulaiman yang makanya kata Tsyon dalam bahasa Ibrani Yahudi yang berarti batu, maksudnya adalah batu bangunan istana yang didirikan oleh Nabi Sulaiman di Kota Al-Quds.

Dua peneliti Inggris Christopher Knight dan Robert Lomas dalam bukunya yang berjudul The Hiram Key menulis bahwa mereka telah menemukan sisa-sisa penggalian yang telah di lakukan templar di salah satu bagian tanah yang masih masuk dalam markasnya.

Apa yang dilakukan para templar ini kemudian terus berjalan selama berabad-abad hingga sekarang dimana kaum Zionisme Yahudi terus melakukan penggalian dilokasi tersebut.

Munculnya kata Zion atau zionisme pertamakali di kitab perjanjian lama ketika raja Dawud mendirikan kerajaannya tahun 1000 sampai 929 sebelum masehi.

Perkataan Zion di kitab perjanjian lama disebutkan sebanyak 152 kali, yang kesemuanya menunjuk pada Kota Yarusalem.

Zion atau zionisme dikemudian hari diidentikan dengan kota suci Yarusalem itu sendiri.

Sebelumnya istilah Zionisme pernah digunakan untuk menyebutkan komunitas Yahudi penganut Yudaisme yang mengharapkan datangnya seorang Mesias atau juru selamat yang akan membawa mereka kepada kerajaan Tuhan, yang akan dipusatkan di tempat terjadinya kisah-kisah yang dialami oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.

Sementara Mesias atau juru selamat selalu diidentikkan dengan Nabi Isa, padahal Yahudi tidak mepercayai bahwa Isa adalah seorang Nabi, makanya mereka pada waktu itu mencoba membunuh Nabi Isa, sementara Allah SWT selamatkan Nabi Isa beserta jasadnya.

Lalu kalau bukan Isa yang mereka tunggu lantas siapa juru selamat orang Yahudi? Siapa sosok Mesias yang mereka tunggu-tunggu itu?

Seiring dengan perkembangan zaman istilah Zion tidak lagi menjadi nama tempat, namunenjadi sebuah gerakan bagi orang-orang Yahudi sekuler supaya bisa mendirikan satu negara di tanah Palestina dengan Yarusalem sebagai ibu kotanya.

Nathan Bernbaum merupakan tokoh Zionisme pertama yang merubah awalnya netral ini menjadi begitu politis pada tanggal 1 Mei 1776.

Nathan Bernbaum mencetuskan Zionisme sebagai gerakan politik bangsa Yahudi untuk mendiami kembali tanah Palestina.

Baca Juga: Viral Fenomena Aneh Bikin Ketawa Ada Yahudi Pesek di Indonesia dan Buzzer Sewaan Israel Sudutkan Palestina

Gagasan Nathan Bernbaum pun didukung sejumlah tokoh Yahudi, ide yang berawal dari Nathan Bernbaum ini kemudian dimasak oleh tokoh-tokoh Yahudi sehingga menjadi rencana aksi yang matang.

Seorang Yahudi Jerman bernama Moses Hess menyatakan "jika untuk menguasai Palestina maka kaum Yahudi harus menggandeng orang-orang barat dan mempengaruhi mereka untuk mau kembali ke Palestina" setelah kekalahan dari umat Islam yang dipimpin oleh Salahuddin Al-Ayyubi (Saladin) beberapa abad silam.

Gagasan tokoh Yahudi ini akhirnya mendapatkan dukungan dari sejumlah tokoh kolonialisme Barat yang merasa memiliki irisan kepentingan yang sama yaitu untuk menguasai wilayah Arab yang kaya akan sumber daya alam.

Maka sejak itulah orang Yahudi mulai pergi ke Erofa, ke wilayah Palestina dan daerah sekitarnya, apalagi keberadaan orang-orang Yahudi di Eropa sebenarnya tidak disukai oleh orang-orang Kristen Erofa.

Pada tahun 1891 para penguasa Palestina mengadukan kepada Sultan Istambul Turki, tentang banyaknya orang Yahudi yang masuk ke wilayah Palestina, dan ditakutkan jika terlalu banyak orang Yahudi datang ke Palestina suatu saat nanti akan jadi ancaman bagi warga Palestina.

Maka 5 tahun kemudian terbit buku Der Judanstaat yang ditulis oleh seorang wartawan Yahudi Australia yang bernama Theodor Herzl buku itu secara detai mengajukan konsep tentang upaya pendirian negara Israel di Palestina.

Theodor Herzl akhirnya dinobatkan sebagai bapak Zionisme modern, strategi perjuangan Yahudi oleh Theodor Herzl secara singkat bisa diungkapkan dalam sebuah kalimat yang singkat namun penuh arti.

"Bila kita tenggelam, kita akan menjadi suatu kelas proretaliat revolusioner, bila kita bangkit dipastikan akan bangkit pula kekuasaan keuangan kita yang dahsyat"

Sebuah kalimat yang memiliki arti yang sangat dahsyat dan sungguh-sungguh dijalankan oleh gerakan Zionisme Yahudi.

Karena gerakan inilah kemudian melahirkan ide komunisme yang menyatakan sebagai pejuang garda terdepan dalam membebaskan proretaliat dan juga kapitalisme yang merupakan negasi dariide komunis.

Dan kaum zionisme Yahudi mengambil keuntungan dari pergolakan kedua kutub tersebut.

Dalam bukunya Theodor Herzl menegaskan bahwa "untuk mewujudkan suatu negara Yahudi di atas tanah Palestina mustahil dengan cara-cara demokrasi" Bahkan Theodor Herzl memberikan resep jitu agar tanah Palestina bisa dikuasai Yahudi yaitu dengan jalan memenuhi tanah Palestina dengan Yahudi sehingga Yahudi bisa menjadi mayoritas untuk memperkecil populasi orang Palestina, maka segala cara harus dilakukan seperti teror, perang, pembunuhan pembersihan etnis, penyebaran penyakit, pembukaan lapangan kerja di negara tetangga dan sebagainya.

Agar segala gerakan yang dilakukan zionisme Yahudi bisa diterima oleh dunia internasional maka tokoh-tokoh Yahudi seluruh dunia harus bisa memaksakan dunia internasional untuk mensyahkan satu undang-undang yang melegitimasi eksistensi Yahudi di Palestina.

Dalam bukunya Theodor Herzl tokoh Yahudi itu menulis "kami akan mengeluarkan kaum tidak beruang(maksudnya bangsa Palestina) dari perbatasan dengan cara membuka lahan pekerjaan di negara-negara tetangga dan bersamaan dengan itu mencegah mereka memperoleh pekerjaan dinegara kami, kedua proses itu harus berjalan dan dilakukan secara rahasia".

Gerakan ini dikampanyekan keseluruh dunia kaum Yahudi mencetak buku-buku yang kelihatannya ilmiah yang menyatakan "jika sebenarnya tanah Palestina adalah tanah yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Yahudi" buku-buku ini disebar keseluruh negri.

Bahkan kitab suci orang kristen pun dimodifikasi diberi catatan kaki yang banyak yang seluruhnya menjadikan ayat-ayat Injil sebagai dukungan bagi berdirinya negara Israel di Palestina.

Cyrus Ingerson Scofield adalah orang yang ditugaskan untuk memberi ribuan catatan kaki pro Zionisme Yahudi di dalam kitab Injil persi James yang menjadi kitab Injil nya orang-orang Barat.

Berbagai kelompok kajian kitab Injil disusupi dan menjadikan orang-orang Eropa yang tadinya memusuhi Zionisme Yahudi kini banyak yang menjadi pendukung Zionisme Yahudi dan berdirinya negara Israel.

Dalam masa-masa itulah Theodor Herzl tokoh Zionisme Yahudi menemui Sultan Abdul Hamid II sebagai Khalifah dari ke Khalifahan Turki Usmani antara tahun1876-1909, dengan segala bujuk rayu Theodor Herzl berusaha agar Sultan mengijinkan orang-orang Yahudi mendirikan negara Israel di Palestina.

Jika Sultan Turki Usmani bersedia maka para pemilik modal Yahudi di seluruh Eropa akan memulihkan kas keuangan Turki Usmani yang sedang kosong.

Namun Sultan menolak mentah-mentah hal ini sehingga Zionisme Yahudi menghancurkan Turki Usmani lewat seorang agen Yahudi dari Salonika bernama Mustafa Kamal Kemal Pasha(Ataturk).

Kemudian Theodor Herzl menggelar kongres 1 Yahudi di Swiss sebagai upaya penyatuan sikap tokoh Zionisme dunia.

Baca Juga: Indahnya Islam, Hanya Melalui Makan dan Minum Bisa Mendapat Pahala

Salah satu hasil kongres Yahudi berbunyi "zionisme bertujuan untuk membangun sebuah tanah air bagi kaum Yahudi di tanah Palestina yang dilindungi oleh undang-undang"

Theodor Herzl terpilih sebagai pemimpin gerakan ini dan menulis dalam buku harian nya "kalau saya harus menyimpulkan apa hasil dari kongres Bassel itu dalam satu kalimat pendek yang sungguh tidak berani saya ungkap kepada masyarakat, saya akan berkata 'di Bassel saya ciptakan negara Yahudi'.

Protocols of Zion berisi 24 strategi zioneme Yahudi menguasai dunia juga disahkan menjadi agenda bersama.

Selain menghancurkan ke Khalifahan Turki Usmani Yahudi internasional juga bekerja siang malam mempersiapkan segala hal untuk bisa mewujudkan cita-cita nya.

Pada tanggal 2 November 1917 Menteri Luar negeri Inggris Artur James Balfour mengirim sebuah surat yang ditujukan kepada pemimpin komunis Yahudi Inggris Rothscild untuk diteruskan kepada pederasi zionisme yang berisi pemberitahuan tentang persetujuan pemerintah Inggris yang telah menggelar rapat kabinet tanggal 31 Oktober 1917.

Atas permintaan orang-orang zionisme Yahudi untuk bisa mendapatkan tanah Palestina, saat itu sebagian besar wilayah Palestina masih berada dibawah ke Khalifahan Turki Usmani hanya saja ke Khalifahan ini sudah diambang kehancuran.

Batas-batas yang akan jadi wilayah Palestina telah dibuat sebagai bagian persetujuan Sykes Picot (16 Mei 1917) antara Inggris dan Perancis, kata-kata deklarasi ini kemudian digabungkan kedalam perjanjian damai Turki Usmani dan mandat untuk Palestina.

Penyebutan Palestina sebagai satu-satunya nominator tempat berdirinya negara Yahudi sebenarnya memiliki catatan yang panjang.

Awalnya ada sejumlah tempat yang dianggap bisa menjadi tempat berdirinya negara Yahudi di Afrika dan Amerika Selatan pernah diajukan untuk mendirikan negara Yahudi di sana, seperti Mozambique, Kongo, Afrika, Uganda bahkan Argentina pernah dicalonkan pada tahun 1897.

Penyebutan tempat-tempat tersebut mendapatkan penentangan keras dari para Rabi Yahudi, apa yang digalang oleh Theodor Herzl dan kelompok nya dianggap sebagai gerakan sekulerisme yang menunggangi agama Yahudi bahkan dalam kongres para Rabi di Philadelphia Amerika Serikat pada akhir abad ke 19 salah satu putusan nya adalah menentang satu adanya negara Yahudi atau Israel dan tidak bisa dipaksakan.

Menurut para Rabi konservatif itu, Zionisme merupakan gerakan skuler yang berlandaskan Talmud sebuah kitab iblis dan bukan kitab Tauratnya Nabi Musa, bagi para Rabi negara Yahudi akan didirikan pada akhir zaman yaitu ketika sang Mesias Yahudi muncul dan memimpin orang Yahudi untuk mendirikan negara nya di Palestina.

Sementara bagi kalangan Zionisme berdirinya negara Yahudi tidak harus menunggu kedatangan Messias di akhir zaman hal ini malah terus dilakukan secepatnya guna menyambut kedatangan Messias.

Inilah titik tolak perbedaan pandangan antara Yahudi Zionisme dengan Yahudi anti Zionisme yang sekarang ini salah satu kelompok nya Naturei Karta, Nsturai Karta adalah kelompok religius Yahudi.

Dr. Chaim Weizman juru bicara orgasasi Zionisme di Inggris dan pendukung utama zionisme merupakan seorang pakar kimia yang berhasil mensitetiskan Aseton melalui permentasi, Aseton diperlukan dalam menghasilkan Cordite bahan yang sangat berguna dalam persenjataan Inggris.

Jerman diketahui telah memonopoli ramuan Aseton kunci, yaitu Kalsium Asetat tanpa Kalsium Asetat Inggris tidak bisa menciptakan Aseton dan tanpa Aseton tidak akan ada Cordite.

Jadi tanpa Cordite Inggris saat perang dunia ke 1 akan kalah, sebab itu Inggris sangat berhutang budi pada Yahudi khususnya kepada Dr. Chaim Weizman inilah mengapa Inggris begitu mendukung Zionisme Yahudi untuk mendirikan negara di Palestina.

Pada tanggal 14 Mei 1948 Yahudi mendekratasikan sebuah negara yang bernama Israel di tanah Palestina.

Baca Juga: Siap Menikah tapi Bingung Cari atau Pilih Jodoh? Simak Penjelasan dari Ustadz Khalid Basalamah

Dan David Ben Gurlon diangkat sebagai perdana Mentri pertama.

PPB mensahkan negara Israel, langkah PBB ini membuktikan kepada dunia jika lembaga internasional tersebut mendukung penjajahan bangsa Palestina yang dilakukan oleh Zionisme Yahudi.

Berdirinya Israel di dahului upaya teror, pembunuhan, dan pengusiran terhadap bangsa Palestina pemilik sah atas tanah suci tersebut, wawllahu alam.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Jazirah Ilmu

Tags

Terkini

Terpopuler