Penemuan Sphinx dengan Wajah Amenhotep III, Usianya Jutaan Tahun, Intip Patung Firaun di Kuil Luxor

- 25 Januari 2022, 13:58 WIB
Patung Firaun di kuil Luxor di Mesir yang menjadi tempat penemuan Sphinx dengan Wajah Amenhotep III.
Patung Firaun di kuil Luxor di Mesir yang menjadi tempat penemuan Sphinx dengan Wajah Amenhotep III. /Pixabay

KABAR BANTEN - Sphinx dengan Wajah Amenhotep III ditemukan di Luxor oleh para arkeolog yang mengeksplorasi sisa-sisa salah satu kuil berusia jutaan tahun.

Penemuan Sphinx dengan Wajah Amenhotep III oleh tim tim arkeolog internasional yang dipimpin oleh Profesor Hourig Sourouzian saat mengerjakan proyek Colossi of Memnon dan Kuil Amenhotep III di Luxor.

Sphinx dengan Wajah Amenhotep III yang ditemukan di Kuil Amenhotep III  menurut para arkeolog Mesir, kuil disebut berusia jutaan tahun dan telah dipelajari selama hampir seratus tahun.

Sekarang perwakilan dari Layanan Purbakala Mesir mengatakan bahwa fragmen patung ditemukan di kuil, termasuk sphinx, serta kolom dan sisa-sisa dinding yang menggambarkan adegan perayaan atau ritual.

Namun sayangnya bangunan monumen Mesir Kuno ditemukan dalam kondisi yang rusak, dilihat dari deskripsi, kuil memiliki luas kurang lebih 35 hektar yang dibagi dalam empat halaman dan dikelilingi oleh tembok serta tiang.

Baca Juga: 9 Fakta Palsu Tentang Mesir Kuno yang 99 persen Orang Masih Percaya

Meskipun nama kuil yang secara umum diterima secara internasional mengandung kata "pemakaman", namun kuil tersebut dibangun oleh Amenhotep III sendiri, firaun dari dinasti ke-18, yang memerintah sekitar tahun 1388-1351 SM.

Sekitar 1.200 SM terjadi gempa bumi yang dahsyat dan menghancurkan sebagian besar bangunan, namun orang Mesir Kuno tidak dengan cepat memperbaiki kompleks kuil  tersebut.

Akhirnya banyak batu kuil digunakan untuk membangun makam monumental Merneptah, firaun dari dinasti ke-19.

Kuil tersebut mengalami kerusakan tidak hanya dari gempa bumi tapi juga karena kerakusan para Firaun selanjutnya, kuil yang dibangun di tepi sungai Nil tersebut juga sering mengalami kebanjiran.

Sekarang beberapa bagian kompleks kuil secara permanen di bawah air,  dan di bawah air tersebut ditemukan dua sphinx besar dengan tinggi sekitar delapan meter dan hampir seluruhnya terbenam di dalam air.

Penemuan dua sphinx besar tersebut menggambarkan Firaun dengan kepala manusia yang  dilengkapi dengan janggut kerajaan dan hiasan kepala bergaris berupa syal yang diikat dengan cara khusus, yang hanya bisa dipakai oleh firaun.

Di leher sphinx, para pematung menggambarkan kerah lebar, yang juga merupakan ciri khas pakaian ritual kerajaan.

Pada fragmen yang besar kemungkinan pernah menjadi bagian dari dada sphinx, setelah dibersihkan terlihat prasasti yang menyebutkan "Amon-Ra tercinta",  nama lain dari Amenhotep.

Para arkeolog juga menemukan tiga patung Sekhmet, dewi perang yang secara tradisional digambarkan dengan kepala singa betina.

Baca Juga: Pesawat Boeing 707 Jatuh, 176 Penumpang Jamaah Haji Nigeria dan Kru Tewas, Pada 22 Januari 1973

Selain itu, para peneliti juga membersihkan dinding dan menemukan fragmen relief batu pasir yang menggambarkan pemandangan Heb-sed  yang merupakan festival perayaan hari dimana firaun berusia 30 tahun dan kemudian perayaan hari ulang tahunnya setiap tiga tahun.

Fragmen relief batu pasir  menggambarkan adegan Heb-sed  Amenhotep III yang digambarkan dengan cukup rinci dan jelas yang merupakan masa kejayaan Mesir Kuno.

Pada tahun-tahun pertama Mesir sebenarnya diperintah oleh ibunya, yang mengambil alih kekuasaan dari anaknya yang masih berusia sangat muda.

Pada masa itu secara umum Mesir dalam pemerintahan yang damai, dimana tidak ada perang dengan siapa pun, bahkan kerajaan Babilonia dan kekaisaran Mitanni mengakui hegemoninya.

Hanya satu perang yang diketahui dilakukan Amenhotep III, yaitu perang melawan pemberontakan di Nubia.

Pemerintahan firaun ini ditandai dengan pembangunan yang agresif, selain kuil Sphinx yang menjadi terbesar di Mesir, Amenhotep III juga membangun Ipet-Res di selatan Thebes , mendirikan tiang di depan kuil Amon-Ra di Karnak.

Baca Juga: 11 Orang di Dunia yang Namanya jadi Merek Terkenal

Jika sebelumnya raja-raja Mesir menyebut diri mereka "putra Ra" atau Matahari, maka Amenhotep III adalah orang pertama yang menyebut dirinya jelmaan Matahari di bumi.*

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah