Network
KABAR BANTEN - Hingga kini, Tragedi Halloween Itaewon, Korea Selatan, menewaskan setidaknya 151 korban jiwa dengan ratusan korban terluka lainnya.
Dilansir dari laman The New York Times, Pejabat senior di pemadam kebakaran Seoul, Choi Seong-beom, mengatakan bahwa sebagian besar yang tewas adalah remaja atau berusia 20-an.
Berdasarkan penuturannya, korban tewas termasuk dua orang asing, sedangkan 15 orang asing lainnya terluka.
Baca Juga: Inilah Sejarah Kelam Dibalik Pembangunan Mercusuar Cikoneng Anyer Banten pada Masa Kolonial Belanda
Berikut Kronologi Tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan:
Tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan, ini bermula pada Sabtu, 29 Oktober 2022 sekitar pukul 22.30 KST (waktu Seoul).
Setelah terhalang pandemi Covid-19 selama hampir tiga tahun, distrik Itaewon akhirnya kembali menggelar acara Halloween perdana tanpa masker.
Baca Juga: Benarkan Menyembelih Jin dalam Rukiyah itu Ada? Ini Jawaban Ustadz Buya Yahya
Perayaan yang berujung pada Tragedi Halloween Itaewon ini berpusat di sekitar Hotel Hamilton.
Dengan ekspektasi lebih dari 100.000 pengunjung, Itaewon mengirim lebih dari 200 petugas untuk kurun waktu 28-31 Oktober 2022.
Dilansir dari laman Koreaboo, para petugas tersebut dikirim untuk mencegah kejahatan, seperti pembuatan film ilegal dan pelecehan.
Baca Juga: 59 Nama Bayi Perempuan Islami, Cantik, Aesthetic, Terbaik 3 Rangkai Kata Bahasa Arab
Selain itu, tujuan awalnya adalah untuk mencegah kejahatan narkotika selama perayaan Halloween di Itaewon tersebut.
Namun, apa yang diharapkan menjadi malam yang menyenangkan itu berujung nahas ketika ribuan orang berdesakan dan korban mulai berjatuhan.
Pada Sabtu malam itu, di sebuah gang sempit di sebelah landmark Hotel Hamilton, ribuan pengunjung Itaewon yang berdesakan itu mulai berjatuhan.
Situasi tak terkendali di gang sempit ini semakin meningkat, mengingat lebarnya yang dilaporkan hanya sekitar empat meter dengan posisi sedikit miring atau menanjak.
Para pengunjung perayaan Halloween pun akhirnya terjebak di antara kerumunan orang-orang yang keluar dari Hotel Hamilton dengan kerumuman dari pintu keluar 1 dan 2 stasiun kereta bawah tanah Itaewon.
Orang-orang yang terjebak dalam desakan kerumunan itu tak bisa bergerak dan pada akhirnya terinjak-injak.
Udara yang semakin menipis membuat beberapa orang pada malam itu menunjukkan tanda-tanda mati lemas dan serangan jantung, di sisi lain, sekitar pukul 22.15 - 22.22 KST, Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan menerima rentetan setidaknya 81 panggilan yang melaporkan kesulitan bernapas.
Sebelum ambulans datang sejumlah masyarakat bahu-membahu menolong korban yang mulai berjatuhan.
400 pekerja darurat dan 140 ambulans diturunkan ke Kota Seoul untuk membawa korban ke rumah sakit.
Sebagai informasi, Itaewon adalah suatu pemukiman di Kota Seoul, Korea Selatan, yang terkenal di kalangan turis karena banyak terdapat wisata kuliner dari berbagai negara.
Belasungkawa terdalam dari kami untuk keluarga dan kerabat yang ditinggalkan. Semoga para korban beristirahat dengan tenang.***
