Network
KABAR BANTEN - wilayah Arab Saudi menghijau, sememtara sebagian besar wilayah itu merupakan wilayah gurun yang tandus, tapi tahukah kalian bahwa Jazirah Arab kini kian menghijau.
Berbagai media dunia menyorot Arab Saudi menghijau hingga mengaitkannya dengan tanda-tanda kiamat.
Terlepas dari tanda-tanda kiamat kita harus tahu dulu, mengapa Arab bisa menghijau, Apa penyebabnya Apakah ini sebuah keajaiban atau malah ini disebabkan oleh ulah manusia hingga Arab Saudi menghijau.
Baca Juga: Selain Kaya Manfaat Ternyata Air Kelapa Mengandung Efek samping lho! Ini Penjelasan Menurut dr Ema
Inilah penyebab gurun pasir Arab Saudi menghijau, dilansir Kabar Banten dari kanal YouTube Zukri fadil.
Sebagai seorang muslim, kita patut untuk
percaya tanda-tanda kiamat akan terjadi, negara Arab akhir-akhir ini selalu memunculkan kontroversi.
Sebenarnya wilayah Jazirah Arab saat ini mengalami curah hujan yang tinggi, yang menyebabkan hujan berkepanjangan hingga akhirnya menumbuhkan vegetasi di sebagian wilayah Arab.
Tentu Jazirah Arab tidak selalu tandus dan Gurun, ada juga beberapa daerah Arab yang subur dan sudah lama dijadikan lahan pertanian, contohnya seperti daerah Yaman Hadramaut dan sebagainya.
Selain curah hujan yang tinggi Arab Saudi juga melakukan penghijauan besar-besaran serta menerapkan sistem
pertanian regeneratif tanah, yang awalnya
adalah gurun gersang yang tandus kini
berhasil diubah menjadi tanah pertanian
hijau yang subur.
Jadi Arab yang menghijau bukan keajaiban yang terjadi begitu saja, namun kejadian ini lahir melalui visi proses dan kerja keras Arab Saudi yang tekun selama bertahun-tahun.
Dengan kata lain ini sudah direncanakan
sejak dahulu, program penghijauan di Arab Saudi ini bernama proyek al baidah.
Baca Juga: Anies Baswedan Tour ke Banten, Tapi Tidak ke Kabupaten Serang, Ternyata Ini Alasannya
Proyek ini adalah pelestarian alam dan penghijauan di wilayah Arab Saudi bagian barat program ini terdiri dari program
restorasi tanah, pengentasan kemiskinan
dan pelestarian warisan budaya.
Sehingga dari program tersebut Arab Saudi berharap terciptanya lapangan kerja dan meningkatnya pasokan pangan serta
meningkatkan kualitas sektor wisata.
Jadi jangan heran, jika Arab Saudi berani
membuka destinasi wisata baru yang
seharusnya bukan untuk wisata contohnya seperti Al Ula.
Lalu apakah ini sesuatu yang buruk bagi
bangsa Arab? tentu ini hal yang sangat
baik dan mereka sudah mengharapkan itu
bertahun-tahun.
Bagaimana bisa tanah yang tandus yang
tadinya tidak ada sumber daya alam
ternyata memiliki cadangan minyak
terbesar di dunia yang membuat Arab
semakin kaya raya.
Belum lagi pemasukan negara lewat haji
dan umroh mereka juga ingin membangun
kota terpanjang di dunia dan yang
sekarang adalah penghijauan gurun gersang.
Luar biasa bertambahnya populasi dan
kebutuhan, itulah yang menjadi penyebabnya namun Sangat disayangkan hal ini justru membuat sebagian orang sedih dan terpukul.
Di satu sisi muslim lain sedih karena ini adalah tanda kiamat yang kian mendekat
dan di satu sisi tujuan penghijauan
memang positif dan bertujuan mensejahterakan rakyat Arab.
Seharusnya kita yang di luar Arab,
siapapun itu muslim manakah itu tak
perlu panik dan melebih-lebihkan berita
kiamat itu pasti akan terjadi.
Lalu apa yang harus kita persiapkan untuk
menyambut hari kiamat itu yang harus
kita pikirkan.
Jangan takut, jangan sedih ketika Arab
menghijau karena itu kepastian tapi
takutlah, sedihlah ketika kita berani
bermaksiat tidak sedih belum banyak
melakukan kebaikan.
Ingatlah hadits Rasulullah meskipun esok adalah hari kiamat tetap tanam biji
kurma, maksudnya ialah bilamana esok hari kiamat tetaplah berbuat baik jalani
aktivitas seperti biasa dan tetaplah
tersenyum meskipun dunia sedang tidak
baik-baik saja.***
