Buntut Gerakan Boikot, FamilyMart Jepang Putus Kerja Sama dengan Israel

- 7 Februari 2024, 07:05 WIB
Potret FamilyMart Jepang yang terkena imbas boikot dan langsung memutus kontrak dengan Israel.
Potret FamilyMart Jepang yang terkena imbas boikot dan langsung memutus kontrak dengan Israel. /Tangkapan layar/twitter haebada/

Menghadapi gelombang protes dan seruan boikot, Itochu Corporation merespons dengan tindakan cepat.

Direktur Keuangan Itochu, Tsuyoshi Hachimura, mengumumkan bahwa perusahaan berencana untuk memutus kontrak kerja sama dengan Elbit Systems.

Keputusan ini diambil setelah International Court of Justice (ICJ) mengeluarkan perintah pada 26 Januari, memerintahkan Israel untuk menghentikan genosida terhadap warga Palestina.

"Dengan mempertimbangkan perintah Mahkamah Internasional pada tanggal 26 Januari, dan bahwa pemerintah Jepang mendukung peran Mahkamah Internasional, kami telah menangguhkan kegiatan-kegiatan baru yang terkait dengan MOU tersebut dan berencana untuk mengakhiri MOU tersebut pada akhir bulan Februari," kata Tsuyoshi Hachimura, Kepala keuangan Itachu.

Kontroversi ini memberikan pembelajaran berharga bagi korporasi global, menunjukkan bahwa tindakan mereka dapat memiliki dampak signifikan terhadap opini publik.

Gelombang boikot yang dimulai dari Jepang dan merambah ke negara-negara lain menyoroti kepekaan masyarakat terhadap isu-isu internasional, terutama yang terkait dengan hak asasi manusia dan konflik regional.

Tindakan cepat Itochu Corporation untuk menghentikan kerja sama juga mencerminkan dampak positif dari kepekaan publik.

Sebagai pemegang saham terbesar FamilyMart, langkah ini diharapkan dapat membantu memulihkan reputasi perusahaan dimata konsumen yang prihatin dengan isu-isu kemanusiaan.

Kisah kontroversi FamilyMart menjadi momentum bagi industri retail untuk merenungkan tanggung jawab sosial mereka.

Konsumen modern semakin peduli terhadap nilai-nilai dan prinsip perusahaan, dan pilihan untuk melakukan boikot dapat dengan cepat memengaruhi kesejahteraan bisnis.

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x