LEBAK, (KB).- Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Multatuli Lebak di Desa Sukamekarsari, Kecamatan kalanganyar mengeluhkan terhentinya aliran air ke rumah mereka selama 12 jam, atau tepatnya sejak Rabu (13/9) pukul 18.00, hingga Kamis (14/9) pukul 06.00. Laila, salah seorang warga BTN Pepabri Desa Sukamekarsari, kepada Kabar Banten mengungkapkan, akibat tidak mengalir selama 12 jam, maka dirinya tidak bisa melakukan aktivitas memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya. Bahkan, pada Kamis (14/9) pagi, saat air bersih belum juga mengalir, maka anak-anaknya yang akan berangkat ke sekolah, sama sekali tidak mandi. ”Saya kecewa dengan pelayanan PDAM, karena disaat kami butuh air untuk kebutuhan rumah tangga, malah tidak mengalir. Padahal, kalau kita telat bayar tagihan bulanannya selalu kena denda oleh pihak PDAM,” ucap Laila. Rahmat, warga Desa Sukamekarsari lainnya menambahkan, sebaiknya jika gangguan maupun hal lain yang tidak bisa mendistribusikan air bersih ke masing-masing rumah pelanggan, ada pemberitahuan terlebih dahulu. ”Karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan, jika air bersih tidak akan mengalir hingga belasan jam, maka kamipun tidak mempersiapkan untuk menyediakan cadangan atau stok air untuk hari berikutnya,” kata Rahmat. Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Produksi pada PDAM Tirta Multatuli Lebak, Alan Susastra mengatakan, tidak normalnya pendistribusian air bersih kepada para pelanggan di Desa Sukamekarsari, karena debit air Sungai Ciberang di Kampung Cempak, Desa Cilangkap semakin menurun. ”Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang harus dialami pelanggan. Tersendatnya distribusi diakibatkan oleh menurunnya debit air baku di Sungai Ciberang. Hal itu mengakibatkan tingkat pengambilan air dengan mesin sedot yang ada pada instalasi pengolahan air (IPA) milik PDAM kurang maksimal,” kata Alan Susastra, Jumat (15/9/2017). (Lugay/Job)***