Desa Adat Baduy Raih Predikat Kampung Adat Terpopuler

- 26 November 2018, 05:15 WIB
penghargaan desa adat terpopuler pada ajang API 2018
penghargaan desa adat terpopuler pada ajang API 2018

KEMAJUAN teknologi yang menawarkan berbagai kemudahan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sebagian besar masyarakat yang belakangan kian bergantung pada berbagai alat produk teknologi. Serbuan teknologi tak hanya menyasar masyarakat modern, tapi juga mulai menyasar sebagian masyarakat adat, termasuk masyarakat adat Baduy yang selama ini dikenal sebagai masyarakat adat yang menolak segala bentuk modernitas. Terlepas dari sikap sebagian kaum muda yang mulai kepincut dengan modernitas, pemuka adat dan Pemkab Lebak bersikeras untuk tetap mempertahankan destinasi wisata budaya Baduy apa adanya seperti ratusan tahun lalu. Sejak ratusan tahun lalu, masyarakat adat Baduy yang tinggal di kaki pegunungan Kendeng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, dikenal sebagai masyarakat adat dengan sejuta pantangan, terutama pada segala bentuk kemajuan teknologi. Penolakan komunitas masyarakat adat Baduy atas modernitas serta bersikukuh mempertahankan kondisi wilayah serta adat budaya apa adanya, nyatanya justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang dibuktikan dengan terus bertambahnya jumlah wisatawan dari tahun ke tahun. Tak hanya penambahan jumlah pengunjung, wisata budaya Baduy juga ditetapkan dan menerima penghargaan pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 untuk kategori Kampung Adat terpopuler dengan lokus Desa Kanekes Adat Baduy. Trofi penghargaan diserahkan Asisten Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Masruroh dan diterima Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (22/11/18). Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyatakan, dengan adanya ajang ini, Pemerintah Kabupaten Lebak akan terus memaksimalkan potensi pariwisata yang ada dan banyak kategori yang semestinya bisa diikuti. "Masyarakat bisa mendapatkan informasi lengkap dan terlibat langsung tentang pengelolaan pariwisata sesuai dengan potensinya masing-masing," kata Bupati Iti Octavia Jayabaya seusai menerima trofi penghargaan. Tahun ini API masih dipercayakan kepada Ayo Jalan-jalan sebagai panitia penyelenggara, dengan menggandeng brand Pesona Indonesia dari Kementerian Pariwisata. Tahun 2018 juga ada penambahan tiga kategori baru yaitu Wisata Halal, Wisata Kreatif, dan Cendramata. Hal itu sebagai perwujudan bahwa kegiatan ini berusaha untuk mengikuti perkembangan Dunia Pariwisata yang ada di daerah. Ketua penyelenggara API 2018 Hiro Kristianto mengatakan, ajang sektor pariwisata terpopuler ini bisa dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dalam memperkenalkan objek pariwisata atau destinasi wisata baru di daerah. "Kompetisi penghargaan ini efektif untuk memperkenalkan berbagai daerah yang belum terkenal, dan menumbuhkan kembali kecintaan pada pariwisata daerahnya," ucap Hiro. Ditambahkan, penilaian yang dilakukan API cukup komprehensif, dengan melibatkan banyak stakeholder untuk memilih destinasi wisata mana yang menjadi nominasi sebelum di-vote. (Nana Djumhana)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah