Kabupaten Lebak Akan Dipasang Sensor Deteksi Gempa

- 7 Agustus 2019, 00:30 WIB
Seismograf Vertikal ilustrasi
Seismograf Vertikal ilustrasi

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan memasang 20 unit alat sensor pendeteksi getaran gempa (seismograf) di Kabupaten Lebak. Alat itu nantinya bisa mencegah terjadinya korban jiwa yang diakibatkan gempa.

“Kalau tidak ada halangan alat pendeteksi gempa dipasang bulan depan. Dari BMKG 10 dan Universitas Indonesia (UI) 10 unit,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak Kaprawi, Senin (5/8/2019).

Menurut dia, ke 20 alat tersebut akan dipasang di wilayah rawan bencana. Termasuk akan dipasang juga di Kecamatan Warunggunung yang masuk menjadi slaah satu daerah rawan bencana.

"Ini tentu membuat saya kaget karena di luar dugaan ternyata Warunggunung masuk daerah rawan bencana. Lebih hera pemasangan alat deteksi gempa lebih sedikit untuk daerah pesisir," katanya.

Berdasarkan analisa para ahli, kata dia, justru daerah pesisir pantai seperti halnya kecamatan Bayah dikurangi. Ia sendiri merasa takut juga dengan berbagai kejadian yang selalu diawali di Kabupaten Lebak, justru di Kabupaten Pandeglang malahan alat pendeteksi yang akan dipasang sedikit hanya empat.

"Rasa khawatir semakin menjadi, karena gempa saat ini terus terjadi. Apalagi bulan September dan Oktober belum lewat," katanya.

Waspadai Potensi Bencana

Menurutnya, potensi bencana di Kabupaten Lebak besar. Baik itu diakibatkan gempa bumi, tsunami hingga meletusnya Gunung Anak Krakatau. “Gunung Anak Krakatau pastinya akan meletus. Namun kita tidak mengetahui kapan meletus yang harus dilakukan ialah kesiap siagaan dalam menghadapi bencana,” katanya.

Kesiapsiagaan masyarakat Kabupaten Lebak dalam menghadapi bencana sudah cukup bagus. Terlebih yang tinggal di daerah pesisir, ketika terjadi gempa mereka akan berlari menaiki bukit.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah