Network
LEBAK, (KB).- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Adde Rosi Khoerunnisa menyoroti persoalan pertambangan ilegal di Taman Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Ia juga akan mempertanyakan sejauh mana kasus penambang liar (Gurandil) yang sudah ditangani kepolisian.
"Terakhir, saya rapat dengan Pak Kapolri. Saya tanyakan langsung pada Kabareskrim, sudah seperti apa tindak lanjut penanganan kasusnya. Karena, sampai saat ini hanya gurandilnya saja yang sudah ditangkap dan dijadikan tersangka. Sedangkan pemodal atau cukongnya tidak tersentuh," kata Anggota Komisi III Fraksi Golkar itu, saat menggelar reses di Desa Sukamanah, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Selasa (10/3/2020).
Ia berharap, penanganan kasus itu dilakukan secara transparan dan profesional. Kepolisian tak hanya sebatas melakukan penanganan diranah skala kecil menangkap gurandil yang notabene hanya masyarakat biasa. Apalagi, beredar kabar masih ada yang buron.
"Penanganannya harus profesional. Saya harap tidak ada permainan-permainan di sini. Karena ini kasus yang serius yang sudah merugikan masyarakat banyak," ujarnya.
Ia mengatakan, Kamis (12/3/2020) nanti, pihaknya akan melaksanakan rapat dengan Kapolda Banten beserta seluruh jajaran Polres untuk menanyakan bagaimana terkait progres penanganan kasus itu.
"Sesuai janji Pak Kapolri, apabila ada anak buahnya yang bermain-main atau ada yang tidak menyelesaikan kasusnya. Maka, Pak Kapolri tidak akan ragu-ragu untuk mencopot jabatannya. Jadi, ya mudah-mudahan Pak Kapolda nanti di hari kamis dapat menjelaskan seperti apa progres dari kasus itu," ucapnya.
Pihaknya akan mendorong Kepolisian agar serius menangani kasus tersebut. Karena, kasus ini benar-benar serius yang telah menghanyutkan dan menghancurkan puluhan rumah dan jembatan, bahkan menghilangkan nyawa.
"Tentu saja ini harus diproses dengan serius. Ini bukan semata-mata bencana alam yang betul bencana alam. Ini yang di lakukan oleh manusia," ucapnya.
