Pulau Sumba Diguncang Gempa Pertama di Tahun 2021, Warga Berhamburan Selamatkan Diri

1 Januari 2021, 09:58 WIB
Gempa magnitudo 5,1 melanda Pulau Sumba, di hari pertama tahun 2021. /Tangkap layar BMKG.go.id/

KABAR BANTEN - Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTT) Jumat 1 Desember 2021 diguncang gempa.

Warga setempat dilaporkan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa dengan kekuatan magnitudo 5,0 tersebut merupakan gempa pertama pada 2020.

Baca Juga: Pantau Pos Pengamanan, Wali Kota Serang Pastikan Malam Tahun Baru Kondusif

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryoni menuturkam episenter gempa terletak pada koordinat 9,27 lintang selatan (LS) dan 119,03 bujur timur (BT), tepatnya di laut pada jarak 21 km arah barat laut Kota Tambolaka, Ibu Kota Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT dengan kedalaman hiposenter 83 km.

Baca Juga: Siaga Gempa Megatrust, BNPB Siapkan 'Greenbelt', Penahan Gelombang Tsunami Selatan Jawa

Guncangan gempa yang dirasakan sangat kuat di Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya dalam skala intensitas IV MMI (Modified Mercalli Intensity) menyebabkan warga lari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Sementara di Waingapu dan Waikabubak (NTT) dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) gempa dirasakan dalam skala intensitas III MMI, dan di Labuan Bajo guncangan dalam intensitas II MMI.

Baca Juga: Supir Pengangkut 1,8 Juta Vaksin Sinovac Diperiksa saat Tiba di Bandara Soetta, Ini Hasilnya

Dikutip Kabar Banten dari Antara, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa itu tidak berpotensi tsunami.

BMKG menyebut, gempa Sumba yang terjadi merupakan jenis gempa berkedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan pada bagian slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Kepulauan Sunda Kecil (NTB-NTT).

Baca Juga: Polsek Cipondoh Gerebek Gudang, Mengejutkan! Ratusan Botol Miras Siap Edar Ditemukan

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan kombinasi mendatar dan naik (oblique thrust fault).

Hingga pukul 07.00 WIB pagi, kata Daryoni, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.

Baca Juga: FPI Dibubarkan Pemerintah, Spanduk hingga Baliho Bergambar Habib Rizieq Shihab Diturunkan Petugas

Masyarakat diimbau untuk waspada karena akhir-akhir ini aktivitas gempa signifikan dan dirasakan di Sumba sering terjadi.

Sebelumnya, gempa pernah terjadi di Sumba Timur pada 1 Oktober 2018 dengan magnitudo 6,0 merusak banyak rumah dan beberapa orang luka.

Baca Juga: Ribuan Siswa di Kabupaten Tangerang Dapat Bantuan Biaya Pendidikan, Ini Kategori dan Nilainya

Selanjutnya gempa di Sumba Timur pada 2 Oktober 2018 kembali terjadi dengan magnitudo 6,3 yang juga merusak banyak rumah.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler