KABAR BANTEN - Mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu Gerald Piter Runtuthomas mengaku ikut KLB Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), karena iming-iming uang Rp100 juta. Namun kenyataannya, dia hanya diberi Rp5 juta.
Hal itu diungkapkannya dalam dalam video ‘Testimoni Peserta KLB Ilegal 2021’, dalam konferensi pers Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, yang ditayangkan youtube Agus Yudhoyono, Senin, 8 Maret 2021.
Dalam kesaksiannya, Gerald menceritakan kronologis terjadinya KLB dari awal. Pada awalnya, dia dihubungi salah satu kader Partai Demokrat yang sudah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai direksi eksekutif, dan sudah dicabut anggotanya.
Baca Juga: Partai Demokrat Buka Posko, 34 Pimpinan DPD Tolak KLB dan Moeldoko
Pada 18 Februari 2021, dia diajak melalui psan WhatApps (WA) untuk ikut KLB untuk mengganti ketua umum, dengan yang baru yakni Moeldoko. Pada awalnya, dia mengaku menolak karena benar-benar mencintai Parai Dmeokrat dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Selang beberapa waktu, dia dihubungi kembali oleh orang yang dia sebut Vecky. Namun sebelum dihubungi yang kedua kali, dia langsung menghadap Kota Kotamobagu Ir. Ishak Sugeha.
Baca Juga: Kudeta Demokrat, Fahri Hamzah Kode Bela Rakyat, Netizen: Kami Terbiasa Mengurus Diri Sendiri Bang
“Saya menanyakan apa yang akan dilaksanakannya KLB ini. Setelah saya ceritakan, Pak Ishak marah ke saya. Jangan ikut gerbong itu, karena gerbong itu dusta semua,” kata Gerald menirukan ucapan Ketua DPC Kotamobagu Ir. Ishak Sugeha.
Baca Juga: SBY Ingatkan Kepengurusan Bisa Diacak-acak, Bagaimana Nasib Kader Demokrat di Pilgub Banten?
Dia kemudian ditelepon Vecky dan dijanjikan uang yang besar, jika mau ikut KLB. Dengan alasan Ketua DPC tidak mau ikut, maka wakil ketua juga bisa. Namun, dia mengatakan keapda Vecky bahwa dirinya belum memegang SK untuk revisi struktur yang ketumnya AHY.
“Pak Vecky katakan sama saya, ya tidak apa-apa. Ikut saja, yang penting sudah ada di lokasi KLB. Kita akan memilih ketua umum yang baru, Pak Moeldoko,” kata Gerarld.
Setelah diming-imingi uang besar, dia rupanya tergoda dan memutuskan untuk ikut KLB. Dia mengungkapkan, nilai uang yang dinajikan sneilai Rp100 juta, dengan pembayaran bertahap yakni 25 juta di muka dan j5 juta lagi setelah selesai KLB.
“Oke saya bilang, saya akan ikut. Karena diming imingi uang besar 100 juta. Yang pertama kalau tiba di lokasi akan mendapatkan 25 persen dari 100 juta yakni 25 juta. Sisanya Rp75 juta, setelah KLB selesai,” kata dia.
Baca Juga: Dua Nama dari Banten Terdeteksi Ikut KLB, Demokrat Banten Ambil Langkah Hukum
Namun pada kenyataannya, dirinya hanya mendapatkan Rp 5 juta dari yang dijanjikan. Dalam pengakuannya itu, dia juga mengungkap proses pemilihan ketua. Sebab, pemilihan ketua umum dilakukan secara voting.
Dia mengungkapkapn, para peserta berdiri dan mengangkat tangan ketika ditanya siapa yang bisa menjadi ketua ketua umum. Para peserta berteriak Moeldoko. Ditanya lagi siapa yang bisa menjadi ketua umum, peserta berteriak Marzuki Alie.
"Dicatat oleh pimpinan sidang dalam hal ini Pak Jhony Alen. Setelah mendapat dua nama untuk menjadi ketua umum, Pak Jhony Alen kemudian berteriak ke peserta yang mendukung Pak Moeldoko mana, semua peserta berdiri. Iya kita pilih Pak Moeldoko," ucapnya
"Ditanya lagi siapa yang mendukung MArzuki Alie, berdiri lagi peserta. angkat tangan kita pilih Pak MArzuki Alie. Tiba-tiba, PAk Jhony Alen mengetuk palu bahwa yang terpilih sebagai ketua umum dalam Kongres Luar Baisa ini adalah Pak Moeldoko," katanya.***