Dihantam Bibit Siklon Tropis, Flores Timur Luluh Lantak, Telan 41 Korban Jiwa, Jumlahnya Terus Bertambah

4 April 2021, 23:20 WIB
Tangkapan Layar. Warga saat mencari korban pasca banjir bandang di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 4 April 2021. /BNPB

 

KABAR BANTEN - Dihantam Bibit Siklon Tropis, memicu terjadinya bencana banjir bandang di wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ahad, 4 April 2021. Akibatnya empat desa di tiga kecamatan luluh lantak.

Dikutip Kabar-Banten.com dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berdasarkan informasi dari BPBD Kabupaten Flores Timur, bahwa 41 warga meninggal dunia, 9 luka-luka dan 27 hilang pada bencana banjir bandang tersebut.

Data korban banjir bandang BPBD Kabupaten Flores Timur merupakan data sementara per Ahad 4 April 2021, pukul 17.30 WIB. Bahkan angka tersebut terus bertambah seiring BPBD terus melakukan pendataan dan memverifikasi data lapangan untuk pemutakhiran selanjutnya.

Wilayah terdampak antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Baca Juga: Waspadai Ancaman Banjir di Banten, Potensi Cuaca Ekstreme Dua Hari ke Depan, Hujan Lebat hingga Angin Kencang

Rincian korban di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng sebagai berikut, 35 warga meninggal dunia, 5 luka-luka, 19 hilang dan 9 KK atau 20 jiwa terdampak.

Sedangkan di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, terdapat 3 warga meninggal dunia dan 4 terluka serta 7 warga masih hilang.

Di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, sebanyak 3 warga meninggal dunia dan 1 orang lainnya hilang, sedangkan 40 KK terdampak.

Di samping korban jiwa, banjir bandang berakibat pada 5 jembatan putus dan puluhan rumah warga tertimbun lumpur, seperti di Desa Nelelamadike, dan puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat.

Bupati bersama jajaran telah berada di lokasi dan membantu penanganan darurat bencana.
Rombongan yang menyertai Bupati terdiri dari unsur BPBD, TNI, Polri, dinas PUPR, Satpol PP, dinas kesehatan, dinas pertanian dan dinas ketahanan pangan, dinas perkebunan dan peternakan, perwakilan DPRD dan unsur terkait lain.

Baca Juga: Kota Cilegon Terendam Banjir, 10 Fakta Terungkap, Sanuji Pentamarta: OPD Terkait Segera Tangani!

Berdasarkan laporan BPBD, insiden banjir bandang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Banjir yang melanda beberapa wilayah di tiga kecamatan terjadi pada Ahad 4 April 2021dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat atau Wita.

BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk dukungan penanganan darurat.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB dan dukungan logistik akan segera dikirimkan ke lokasi terdampak.

Dukungan logistik yang telah didorong menuju lokasi bencana antara lain makanan siap saji 1.002 paket, lauk pauk 1.002 paket, makanan tambah gizi 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, rapid test antigen 10.000 test, masker kain 1.000 buah dan masker medis 1.000 buah.

Baca Juga: Atmosfer Berubah Cepat!, Banten dan Tiga Wilayah Ini Siaga Cuaca Ekstrem

Banjir Malaka

Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Malaka di Nusa Tenggara Timur pada Ahad 4 April 2021, pukul 08.00 waktu setempat.

Banjir dipicu oleh hujan intensitas tinggi hingga debit air Sungai Benenai meluap.
Wilayah-wilayah yang terdampak yaitu di Kecamatan Malaka Tengah (Desa Naimana, Fahiluka, Kawalu, Railor, Bereliku).

Kemudian, Kecamatan Malaka Barat (Desa Motaain, Oan Mane, Sukun, Fafoe, Lasaen, Umatoos, Rabasa, Rabasa Haerain, Loofoun, Maktihan, Naas Motaulun), Kecamatan Weliman (Desa Forekmodok, Lamudur, Wederok dan Kleseleon), Kecamatan Wewiku (Desa Halibasar) dan Kecamatan Kobalima (Desa Lalekun Barat).

Dampak banjir berupa ratusan rumah terendam dengan ketinggian air hingga 1,5 meter.
TRC BPBD Kabupaten Malaka telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan, berkoordinasi dengan instansi terkait, dan bersama tim gabungan melakukan evakuasi.

Banjir mengakibatkan jembatan penghubung kantor BPBD dengan ibukota Kabupaten Malaka terputus. Di samping itu, BPBD menggerakkan tangki air dan tangki pemerintah kecamatan untuk pelayanan air bersih.***

Editor: Kasiridho

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler