Bibit Siklon Tropis 94W, BNPB Surati 30 Gubernur, Waspada Bencana Hidrometeorologi

14 April 2021, 11:36 WIB
Siklon Tropis 94W yang terdeteksi mulai tumbuh di wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua sejak Senin 12 April 2021 /BMKG

KABAR BANTEN - Pertumbuhan bibit siklon tropis 94W di Utara Papua telah menjadi perhatian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

BNPB bahkan telah menyurati para gubernur di 30 provinsi untuk mewaspadai potensi bibit siklon tropis 94W, pada Selasa 13 April 2021.

Kewaspadaan menekankan pada peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan.
BNPB menyikapi informasi yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait siklon tropis 94W.

Baca Juga: Gawat! Berpotensi Terjadi Hujan Es, Bibit Siklon Tropis 94W Mengancam, Terdeteksi Tumbuh di Samudera Pacifik

BNPB merekomendasikan beberapa langkah kesiapsiagaan terhadap peringatan dini ini dari BMKG.

Selanjutnya, BNPB berharap pemerintah provinsi untuk menginstruksikan beberapa upaya, pertama, meningkatkan koordinasi dengan BMKG di wilayah terkait dengan perkembangan potensi bibit siklon tropis 94W.

Dikutip dari laman resmi BNPB, Deputi Bidang Pencegahan Lilik Kurniawan mengatakan, informasi peringatan dini BMKG dapat digunakan untuk mempercepat penyebarluasan informasi peringatan dini bencana.

“Serta Menyusun rencana tindak lanjut dan pengambilan keputusan,” kata Lilik melalui surat tertulis ke 30 pemerintah daerah provinsi, Selasa 13 April 2021.

Kedua, pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, dan hujan es dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang maupun jalan licin.

Baca Juga: Sinyal Bahaya dari Bibit Siklon Tropis, Cuaca Ekstrem Timbulkan Bencana, Ini Dampaknya Bagi Cuaca di Indonesia

Terakhir, Lilik meminta koordinasi antar dinas terkait dan aparatur untuk kesiapsiagaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masing-masing. Upaya ini bertujuan untuk mencegah dampak yang mungkin timbul.

"Koordinasi menyasar pada komunikasi risiko yang ditujukan kepada masyarakat mengenai potensi bahaya untuk menjauh dari lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon tumbang atau tepi pantai, khususnya warga yang bermukim di wilayah risiko tinggi," ujar Lilik.

Di samping itu, koordinasi bertujuan untuk menyiapkan dan mengelola seluruh sumber daya manusia, logistic, peralatan, penyiapan sarana dan prasarana untuk penanganan keadaan darurat serta penyiapan fasilitas layanan Kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Lilik juga meminta pemerintah daerah untuk selalu siap siaga untuk mengevakuasi warga masyarakat yang tinggal di daerah risiko bencana tinggi, seperti lembah sungai, barah lereng rawan maupun tepi pantai.

Baca Juga: 7 Kecamatan di Kabupaten Lebak Rawan Bencana Pergerakan Tanah, Ini yang Dilakukan BNPB

“Mengaktifkan tim siaga bencana untuk memantau lingkungan sekitar akan gejala awal terjadinya banjir bandang, longsor, angin kencang atau pun gelombang tinggi,” tutur Lilik.

Lebih lanjut, Lilik meminta adanya pemantauan ruang udara dan kondisi bandar udara secara terus menerus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Airnav untuk menerbitkan informasi peringatan, berupa Sigmet dan Aerodrome Warning.

Masih terkait kesiapsiagaan, Lilik mengatakan untuk mengaktifkan pusat pengendalian operasi (pusdalops) daerah yang terkoneksi dengan pusat-pusat data, informasi dan komunikasi kelembagaan terkait di pusat dan provinsi, kabupaten dan kota.

Selanjutnya, saya mengingatkan, apabila diperlukan, pemerintah daerah dapat menetapkan status darurat bencna untuk pembentukan pos komando serta aktivasi rencana kontinjensi menjadi rencana operasi," ucap Lilik.

BNPB menyampaikan pesan peringatan dini dan kesiapsiagaan ke-30 wilayah administrasi setingkat provinsi, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan,

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Masyarakat Diminta Waspada, 3 Wilayah di Banten Ini Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem

Kemudian kepada Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat.

Lalu kepada Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Sementara itu, BMKG dalam rilisnya menyebutkan telah mendeteksi adanya potensi bibit siklon tropis 94W di Samudera Pasifik dari Timur Laut Papua yang berpotensi menguat menjadi siklon tropis dalam seminggu ke depan.

Baca Juga: Tingkatkan Kewaspadaan!, Cuaca Ekstrem Berpotensi Timbulkan Bencana, DPR : Tetap Utamakan Protokol Kesehatan

Keberadaan bibit siklon tropis 94W ini mempengaruhi wilayah bagian utara Indonesia, khususnya daerah Timur seperti Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua Barat, Papua serta beberapa daerah lainnya di Indonesia.

Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan potensi hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang dan tinggi gelombang yang akan terjadi pada 13-19 April 2021.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler