Ramai Sirop Obat Anak Sebabkan Gagal Ginjal di Gambia, BPOM RI Beri Penjelasan Ini

19 Oktober 2022, 09:19 WIB
Ilustrasi- obat sirop yang saat ini sedang ramai diperbincangkan di jagad dunia maya hingga dunia karena menelan korban hingga puluhan anak akibat obat batuk sirup yang terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol penyebab gagal ginjal. /Pixabay/Original_Frank

KABAR BANTEN - Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia atau BPOM RI memberikan penjelasan dan klarifikasi terkait obat sirop yang menyebabkan gagal ginjal pada anak-anak di Gambia-Afrika.

Mengutip dari rilis yang dikirimkan melalui pesan Whatsapps wartawan kabarbanten.pikiran-rakyat.com, BPOM RI menjelaskan, jika obat sirop anak di Gambia-Afrika tersebut telah terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol.

Informasi tersebut juga didapatkan BPOM RI dari World Health Organization atau WHO pada 5 Oktober 2022 mengenai sirop obat untuk anak yang terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol di Gambia-Afrika.

Baca Juga: Bikin Awet Muda, Berikut Manfaat Konsumsi Ceker Ayam yang Mengandung Kolagen

Maka, pihak BPOM RI memberikan penjelasan beberapa hal kepada masyarakat Indonesia, jika obat sirop untuk anak yang disebutkan dalam informasi dari WHO, terdiri dari Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.

Keempat produk obat sirup anak tersebut diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India dan tidak beredar di Indonesia.

Hal itu terungkap ketika BPOM melakukan pengawasan secara komprehensif pre- dan post-market terhadap produk obat yang beredar di Indonesia.

Dari penelusuran BPOM, keempat produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia dan hingga saat ini produk dari produsen Maiden Pharmaceutical Ltd, India tidak ada yang terdaftar di BPOM RI dan dipastikan tidak beredar.

Baca Juga: Hasil MTQ Nasional 2022: Terlempar dari Peringkat 10 Besar, Prestasi Banten Kembali Melorot

Hingga saat ini, BPOM RI melakukan memantau terkait perkembangan kasus Substandard (contaminated) paediatric medicines mengenai produk sirop obat untuk anak terkontaminasi/substandard yang teridentifikasi di Gambia, Afrika.

Termasuk melakukan update informasi terkait penggunaan produk sirop obat untuk anak melalui komunikasi dengan World Health Organization (WHO) dan Badan Otoritas Obat negara lain.

Masyarakat diimbau agar tidak resah menanggapi pemberitaan yang ada, jika masyarakat memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi apoteker, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya.

Baca Juga: Suka Fashion? Ini 6 Prospek Kerja Jurusan Tata Busana

seperti diketahui, berdasarkan pemberitaan yang beredar di masyarakat Indonesia, bahkan negara-negara lainnya, sekitar 70 anak di Gambia-Afrika meninggal dunia akibat mengonsumsi obat sirup batuk tersebut.

sebelumnya, anak-anak tersebut didiagnosa mengalami gagal ginjal yang diakibatkan dari kandungan dietilen glikol dan etilen glikol sebelum akhirnya meninggal dunia.

BPOM RI juga memastikan jika keempat produk tersebut tidak ada dan tidak beredar di Indonesia, dan saat ini belum ada informasi mengenai kejadian atau kasus yang sama dengan di Gambia-Afrika. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler