Daya Tarik Desa Penglipuran Bali Indonesia, Salah Satu Desa Wisata Terbaik di Dunia

30 Oktober 2023, 14:50 WIB
Kolase foto Desa Penglipuran Bali Indonesia yang merupakan salah satu desa wisata terbaik dunia. /Dokumen Kemenparekraf

KABAR BANTEN - Desa Penglipuran adalah salah satu desa adat di Bali Indonesia yang menjadi warisan leluhur sejak abad ke-13. Penglipuran memiliki beragam daya tarik yang ditawarkan dan dinobatkan sebagai salah satu desa wisata terbaik di dunia.

 

Asal mula Desa Penglipuran berkaitan dengan Kerajaan Bangli. Konon, para leluhur penduduk desa ini datang dari Desa Bayung Gede. Nama ‘Penglipuran’ sendiri berasal dari kata Pengeling Pura yang berarti tempat suci untuk mengenang para leluhur.

Baca Juga: Sejarah Desa Trunyan Bali yang Memiliki Tradisi Pemakaman Unik

Desa Penglipuran terletak di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali. Desa Penglipuran memiliki tradisi nenek moyang yang sudah berusia ratusan tahun dan masih dipertahankan hingga kini.

Selain tradisinya yang masih lestari, Desa Penglipuran juga dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia dan menjadi tujuan wisata populer di Bali. Mengutip indonesia.travel, berikut beragam daya tarik Desa Penglipuran.

 

1. Desa Wisata Terbaik di Dunia

Desa Penglipuran ditetapkan sebagai salah satu desa wisata terbaik di dunia. Penghargaan ini diberikan oleh Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations World Tourism Organization).

Penglipuran dikenal karena kebersihan dan kerapian lingkungannya, sehingga berhasil mendapatkan beberapa penghargaan seperti Kalpataru, Indonesia Sustainable Tourism Award), dan Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.

2. Tata Ruang Tri Mandala

 

Keunikan Penglipuran terletak di konsep tata ruang desa yang bernama Tri Mandala, yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. Utama Mandala terletak pada posisi paling tinggi di utara desa.

Di Utama Mandala terdapat dua pura, yaitu Pura Penataran dan Pura Puseh yang menjadi tempat beribadah masyarakat desa. Di kawasan ini juga ada hutan bambu yang bersih dan asri.

Sementara Madya Mandala merupakan tempat pemukiman penduduk yang terdiri dari 78 pintu (angkul). Setiap angkul dihuni oleh satu klan atau keluarga. Sedangkan Nista Mandala adalah pemakaman penduduk yang terletak di bagian selatan desa.

3. Hutan Bambu

 

Daya tarik berikutnya dari Penglipuran adalah hutan bambu seluas 45 hektare atau sekitar 40 persen dari luas keseluruhan desa. Hutan bambu yang mengelilingi desa ini terus dijaga dan dilestarikan hingga kini.

Hal tersebut merupakan bentuk pelestarian warisan dari para leluhur dan wujud nyata dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Masyarakat desa percaya, bahwa hutan bambu ini adalah bagian dari awal sejarah keberadaan mereka.

4. Ritual Adat Ngusaba

Seperti desa adat lainnya di Bali, Penglipuran memiliki ritual keagamaan yang terus dijalankan hingga saat ini. Salah satunya adalah Ngusaba, ritual yang dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi.

 

Selain ritual adat Ngusaba, masyarakat desa melakukan sembahyang di Pura Penataran setiap 15 hari sekali. Ritual ini merupakan ajaran yang diwariskan oleh para leluhur masyarakat Desa Penglipuran.

Baca Juga: Keunikan Desa Sawai Maluku Tengah, Desa Tertua Ada Sungai Asinahu Yang Mengalir di Depan Rumah

5. Loloh Cemcem dan Tipat Cantok

Desa penglipuran mempunyai kuliner khas bernama loloh cemcem dan tipat cantok. Loloh cemcem merupakan minuman khas yang terbuat dari daun cemcem yang berkhasiat untuk melancarkan pencernaan.

Sedangkan tipat cantok merupakan makanan khas Desa penglipuran yang terdiri dari ketupat dan sayuran rebus yang kemudian disajikan bersama dengan bumbu kacang.

Dengan beragam daya tariknya seperti keindahan alam, keunikan budaya, dan tradisi yang masih dipertahankan, Desa Penglipuran menjadi tujuan wisata populer yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Indonesia Travel

Tags

Terkini

Terpopuler