Volkanolog: Kondisi Gunung Anak Krakatau Lebih Sensitif dari Semeru dan Sinabung, Ini Faktor Penyebabnya

- 26 Januari 2021, 21:30 WIB
Tangkapan Layar Citra Satelit. Status Gunung Anak Krakatau, Senin, 18 Januari 2021.
Tangkapan Layar Citra Satelit. Status Gunung Anak Krakatau, Senin, 18 Januari 2021. /Citra Satelit magma.esdm.go.id

KABAR BANTEN - Volkanolog dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Dr. Eng. Mirzam Abdurrachman, ST, MT, mengungkapkan bahwa gunung api yang berada di tengah laut seperti Gunung Anak Krakatau, ternyata relatif lebih sensitif.

Dia mengatakan, gunung api yang berada di tengah laut di antaranya Gunung Anak Krakatau, Gamalama, Banda Api, dan lain-lain, lebih sensitif dari Gunung Merapi, Gunung Semeru, bahkan Gunung Sinabung. 

Sejumlah gunung api tersebut salah satunya Gunung Anak Krakatau, mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sepanjang awal tahun 2021.

Baca Juga: Gelombang Pasang Terjadi di Sekitaran Anyer, BPBD Imbau Masyarakat Hati-hati dan Tetap Waspada

Menurut Mirzam Abdurrachman, terdapat tiga faktor utama mengapa gunung api bisa meletus.

Baca Juga: Tagihan Listrik Nunggak 4 Minggu, Gaji dan Honor Pegawai Pemkot Cilegon Tak Cair-cair, Ada Apa?

"Pertama karena kondisi di bawah dapur magma, kedua kondisi di dalam dapur magma, dan ketiga kondisi di atas dapur magma atau permukaan gunung," kata Mirzam, dikutip KabarBanten.com dari itb.ac.id.

Baca Juga: Pemkab Lebak Segera Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya, Salah Satunya Eks Rumah Douwes Dekker

Faktor yang terakhir adalah kondisi di atas permukaan gunung. Salah satunya adalah perubahan pasang-surut ketika gerhana bulan dan gerhana matahari terjadi.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: itb.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x