Buntut Kasus Din Syamsuddin, dari Menko Polhukam sampai ICMI Banten Sampaikan Ini

- 14 Februari 2021, 07:46 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD /Twitter @mohmahfudmd

“NU menyebut ‘Darul Mietsaq’, Muhammadiyah menyebut ‘Darul Ahdi Wassyahadah’," ungkap Mahfud MD.

Mahfud MD pun mengatakan bahwa dirinya kerap kali berdiskusi dengan Din Syamsuddin.

Baca Juga: Mahfud MD Akhirnya Blak-Blakan, Akui FPI Ajukan Perpanjangan, Tapi Pemerintah Ajukan Syarat Ini

“Saya sering berdiskusi dengan dia (Din Syamsuddin), terkadang di rumah JK (Jusuf Kalla),” tuturnya dalam unggahan terakhir.

Senada dengan itu, Sekretaris ICMI Banten Rohman mengatakan tuduhan bahwa Din Syamsuddin seorang radikalis tidak relevan dan mengada-ada.

"Hal ini didasarkan pada track record dan kegiatan pak Din baik di level nasional maupun global yang mengajak umat untuk menyemai demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM) dan toleransi," ucapnya kepada Kabar Banten saat dikonfirmasi melalu telpon seluler.

Baca Juga: Ramai Calon Kapolri Pilihan Presiden Jokowi, Mahfud MD Sebut Masih Tebak-tebak Buah Nangka

Bahkan, lanjut Rohman, Din Syamsuddin sering menjadi pembicara dan ketua di forum internasional untuk mengkampanyekan Islam yang moderat.

Rohman pun mengaku kenal dan hafal betul dengan Din Syamsuddin, karena dirinya merupakan mahasiswanya di kelas Doktoral Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta yang sedang ditempuhnya saat ini.

"Beliau mengajar pada mata kuliah Global Political Islam. Benar seperti yang dikatakan Mahfud MD, karena tuduhan Pak Din radikal itu berasal dari pihak non istana yang hanya mencari sensasi saja," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah