Bekerja sebagai ilmuwan selama kurang lebih 21 tahun, Neni Nurainy mengungkapkan, menjadi ilmuwan itu butuh ketertarikan dari dalam diri terhadap ilmu pengetahuan.
"Jadi, sesuatu yang baru gitu ya, akan sangat penasaran. Karena ilmuwan itu menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar. Melalui bukti-bukti ilmiah, harus melalui sebuah penelitian. Bukan berdasarkan wangsit," ujar Neni Nurainy.
Bersama para ilmuwan lainnya, Neni Nurainy berada di dalam laboratorium terus menerus. Sehingga membuat dirinya dan juga para ilmuwan lain lupa akan Matahari.
"Datang pagi pulang petang, eh sudah lewat Matahari-nya. Saking asyiknya meneliti di lab," ujar Neni Nurainy.
Menurut dia, kemajuan suatu bangsa itu sangat tergantung dari inovasinya. Inovasi sendiri, resepnya adalah invensi dan komersialisasi.
"Setelah invensi dan komersialisasi, baru tuh negaranya maju, ekonominya maju. Nah invensi itu lahir dari riset-riset ilmiah itu," ucapnya.
Neni Nurainy mengatakan, Negara-negara maju itu, indeks sains dan teknologinya pasti tinggi. Indeks sains dan teknologi itu salah satunya nya jumlah ilmuwan per penduduk.
"Jadi, keberadaan ilmuwan itu penting," katanya.
Baca Juga: Di Media Sosial dan ‘Online’, Jejak Digital Pidana tak akan Terhapus, Humas Polri Ingatkan Hal Ini
Neni Nurainy melihat banyak kebutuhan masyarakat yang terbantu oleh keilmuan. Misalnya saja terkait pandemi Covid-19, untuk membuat vaksin tentu harus tahu terlebih dulu tentang virusnya.