Network
KABAR BANTEN - Kasus penipuan arisan fiktif terjadi di Mojokerto, Jawa Timur. Masyarakat terutama kaum emak-emak, diimbau untuk berhati-hati dalam mengikuti arisan dengan iming-iming keuntungan besar.
Dalam kasus tersebut, ratusan orang yang mayoritas emak-emak menjadi korban penipuan arisan fiktif karena tergiur bunga 5 persen dan menyetorkan uang hingga ratusan juta.
Total kerugian dari arisan fiktif itu mencapai Rp1 miliar, diakumulasi dari 200 peserta yang melapor ke polisi setelah pelaku tidak kunjung membagikan hasil arisan yang dijanjikan.
Hal itu dikatakan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, di sela-sela kunjungan kerjanya di Kalimantan Selatan, Minggu 23 Mei 2021, seperti dikutip KabarBanten.com dari instagram @dpdri.
“Kepada masyarakat, terutama bagi kaum wanita sebaiknya berhati-hati dalam mengikuti arisan. Jangan tertarik dengan angka besar yang dihasilkan dari uang arisan,” katanya.
Apalagi, jika anggota arisannya tidak kenal sama sekali, sehingga dapat dipastikan hanya modus penipuan.
Sebenarnya, menurut LaNyalla, kasus arisan fiktif seperti yang terjadi di Mojokerto pernah beberapa kali terjadi juga di daerah lain.
Menurut dia, arisan merupakan tradisi yang banyak diikuti oleh kelompok masyarakat. Tak hanya arisan berbentuk uang, bahkan ada arisan barang, sembako dan lainnya.
