KABAR BANTEN - Media Sosial diramaikan dengan hastag #IndonesiaDaruratPinjol atau Indonesia darurat pinjaman online yang ditulis akun Twitter @BossTemlen hingga tranding di twitter.
Pemiilik akun Twitter @BossTemlen mengingatkan warganet untuk tidak melakukan pinjaman online (Pinjol).
Di salah satu video yang beredar, seorang warganet mengingatkan agar tidak telat untuk membayar pinjaman online kalau tidak data pribadi KTP dan nomor pribadi secara otomatis akan tersebar.
"Tidak bosan-bosan untuk menginfokan jauhi pinjol, jangan sembarangan mengklik tautan, jangan sembarangan membagikan nomor pribadi, jangan membagikan data pribadi dan sebagainya, fatal dan sengasara akibatnya," tulis Twitter @BossTemlen, seperti dikutip Kabar-Banten.com, Jumat, 18 Juni 2021.
Dalam cuitannya, Twitter @BossTemlen menyampaikan jika ada kepala negara yang mendorong rakyatnya ngutang, sudah dipastikan untuk menjalankan roda pemerintahannya dengan cara pintas yakni ngutang juga.
"Jika ada kepala negara yang bangga rakyatnya pada hobby ngutang sesungguhnya dia tidak menyadari bahaya besar dan efek sosial yang akan timbul dalam jangka panjang," tulisnya.
Disampaikan, hastag yang dituliskannya tersebut karena banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi pinjaman online, seperti cerita kasus guru yang terjerat utang Rp35 juta di 24 aplikasi pinjaman online dan lantas ia mempertanyakan sikap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pinjaman online yang semakin subur.
"Dalam cuitan tersebut banyak masyarakat yang terjerat Pinjaman onlien dan jumlahnya sungguh pantastis," ujarnya.