Mengenal Asal Usul Foto Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Karya Jurnalis yang Nyaris Dibunuh Tentara Jepang

- 24 Juli 2021, 16:29 WIB
Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta saat membaca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta saat membaca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. /Dokumen Khazanah arsip IPPHOS/ANRI.

Peristiwa pembacaan teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia oleh Soekarno sekira pukul 10.00 WIB. Di hari Jumat pagi itu Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.

"Upacara proklamasi kemerdekaan berlangsung sederhana, tanpa protokol. Hanya Mendur bersaudara yang hadir sebagai fotografer pengabadi peristiwa bersejarah Indonesia," tulisnya.

Pada saat itu Frans hanya memiliki sisa tiga lembar plat film. Jadi dari peristiwa bersejarah itu, ia hanya bisa mengabadikan tiga adegan.

"Yang Pertama, adegan Soekarno membacakan teks proklamasi. Yang Kedua, adegan pengibaran bendera Merah Putih yang dilakukan oleh Latief Hendraningrat, salah seorang
anggota PETA," tulisnya.

Baca Juga: Sejarawan Indonesia Bicara Sejarah di Kabupaten Lebak, Ungkap Keluhan Masyarakat Serta Kisah Saijah dan Adinda

Selanjutnya foto yang Ketiga suasana ramainya para pemuda yang turut menyaksikan pengibaran bendera. Setelah menyelesaikan tugas jurnalisnya itu, Frans langsung bergegas meninggalkan rumah kediaman Soekarno karena menyadari bahwa tentara Jepang tengah memburunya.

"Alex Mendur tertangkap, tentara Jepang menyita foto-foto yang baru saja dibuat dan memusnahkannya. Adiknya, Frans Mendur berhasil meloloskan diri," tulisnya.

Selanjutnya, sewaktu tentara Jepang menemui Frans untuk meminta negatif foto Soekarno yang sedang membacakan teks proklamasi, Frans mengaku film negatif itu sudah diambil
oleh Barisan Pelopor.

"Padahal negatif foto peristiwa yang sangat penting itu ia sembunyikan dengan cara menguburnya di tanah, dekat sebuah pohon di halaman belakang kantor harian Asia Raya. Kalau saja saat itu negatif film tersebut dirampas tentara Jepang, maka mungkin generasi sekarang dan generasi yang akan datang tidak akan tahu seperti apa
peristiwa sakral tersebut," tulis Agung.

Baca Juga: Mengenal Asal Usul Merak Cilegon, Diambil dari Nama Hewan, Terdapat Pelabuhan yang Kaya akan Nilai Sejarah

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: anri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x