Dalam kasus yang lebih serius, ensefalitis akibat Covid-19 juga bisa menyebabkan gangguan penglihatan, bicara, serta mendengar. Sehingga, berdampak pada kemampuan kognitif pasien.
Kendati demikian, belum diketahui secara pasti bagaimana infeksi Covid-19 bisa memicu peradangan pada otak.
Muncul dugaan bahwa peradangan tersebut disebabkan oleh antibodi tubuh yang berbalik menyerang tubuh sendiri.
Antibodi dihasilkan tubuh ketika terkena inseksi, termasuk Covid-19. Jika antibodi terlalu aktif, ia akan menyerang sel-sel di dalam tubuh sendiri dan mengakibatkan inflamasi.
2. Kekurangan oksigen berpengaruh pada otak
Ada kemungkinan pula bahwa kerusakan otak yang terjadi dipicu oleh kekurangan oksigen akibat gangguan pernapasan serta kerusakan paru-paru ketika terinfeksi Covid-19.
Turunnya kadar oksigen dalam tubuh atau hipoksia termasuk salah satu gejala berat Covid-19 yang umum terjadi.
Baca Juga: Pasien Sembuh Covid-19 Melonjak Sepekan Terakhir, Ini Penyebabnya
Infeksi yang parah mengakibatkan paru-paru tidak mampu menyebarkan oksigen ke dalam darah dengan baik. Padahal, oksigen diperlukan seluruh organ tubuh agar tetap berfungsi secara normal, termasuk otak.
Walaupun sudah ada banyak studi yang menunjukkan adanya pengaruh Covid-19 terhadap fungsi otak, masih belum diketahui secara jelas apa penyebab dan cara virus dalam merusak otak.***