Presiden Ingatkan Potensi Pergerakan Besar, Libatkan Hampir 20 Juta Orang, Antisipasi Libur Tahun Baru!

- 26 Oktober 2021, 15:52 WIB
Presiden Joko Widodo minta semua daerah antisipasi pergerakan yang melibatkan 20 juta orang pada libur Natal dan tahun baru.
Presiden Joko Widodo minta semua daerah antisipasi pergerakan yang melibatkan 20 juta orang pada libur Natal dan tahun baru. /presidenri.go.id

KABAR BANTEN - Presiden Joko Widodo mengingatkan semua daerah tentang adanya potensi pergerakan mudik masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru 2021, yang melibatkan hampir 2o juta orang.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo meminta seluruh kepala daerah untuk mengelola dan mengatur libur Natal dan Tahun Baru 2021, karena kegiatan mudik berpotensi menimbulkan peningkatan kerumunan dan mobilitas masyarakat.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kegiatan mudik maupun libur Natal dan Tahun Baru 2021 menyebabkan peningkatan penyebaran Covid-19 yang tidak kecil.

Baca Juga: Usai Libur Natal, Kota Tangerang dan Tangsel Kembali Zona Merah Covid-19

“Saya minta betul-betul agar dikelola, diatur, sehingga Natal dan tahun baru ini berjalan dengan tidak ada kerumunan,” ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 25 Oktober 2021.

Berdasarkan hasil survei ada 19,9 juta orang yang berniat mudik pada momen libur tersebut. Menurut Presiden, jumlah yang tidak sedikit tersebut harus diantisipasi oleh semua provinsi, kabupaten, dan kota.

“Inilah yang harus kita antisipasi, semua provinsi, semua kabupaten dan kota harus mengingatkan warganya agar Natal dan tahun baru ini lebih baik tidak bepergian ke mana-mana,” jelas Presiden.

Oleh karena itu, seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memiliki peranan yang sangat penting dalam menyosialisasikan hal tersebut. Terutama, untuk mengantisipasi kemungkinan gelombang ketiga yang tidak diharapkan.

“Kita harapkan Natal dan tahun baru bisa kita kelola dengan baik, karena hampir semua epidemiolog takut bahwa yang memicu gelombang ketiga nanti ada di Natal dan tahun baru,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: presidenri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x