Mobil Diganti Listrik Semua, Jokowi Bicara Keuntungan Besar, Tapi PLN dan Pertamina Siap Tidak?

- 21 November 2021, 00:34 WIB
Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan kepada Komisaris dan Direksi PT Pertamina serta PLN di Istana Negara.
Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan kepada Komisaris dan Direksi PT Pertamina serta PLN di Istana Negara. /Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

KABAR BANTEN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kumpulkan Dewan Komisaris serta Direksi PT Pertamina dan PT PLN di Istana Kepresidenan Bogor, pada Selasa, 16 November 2021.

Di depan para Dewan Komisaris serta Direksi PT Pertamina dan PT PLN, Presiden Joko Widodo ingatkan transisi energi yang sedang terjadi.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo mendorong PT Pertamina dan PT PLN segera menyiapkan perencanaan transisi energi dari energi fosil menjadi energi hijau.

Baca Juga: Gubernur Banten Terima Mobil Listrik Karya Siswa SMK Negeri 4 Pandeglang, Begini Spesifikasinya

Dalam kesempatan itu, hadir antara lain Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan Komisaris Utama PLN Amien Sunaryadi.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

“Memang kita tahu bahwa transisi energi ini memang tidak bisa ditunda-tunda," ucap Presiden, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Kepala Negara mengatakan bahwa penyiapan transisi energi menuju energi hijau merupakan keharusan. 

Oleh karena itu, Presiden meminta untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk memperkuat fondasi menuju transisi energi.

“Ini yang harus mulai disiapkan, mana yang bisa digeser ke hidro, mana yang bisa digeser ke geotermal, kemudian mana yang bisa digeser ke surya, mana yang bisa digeser ke bayu,” lanjut Kepala Negara.

Suplai energi di Indonesia terbesar saat ini masih dari batu bara sebesar 67 persen, kemudian bahan bakar atau fuel 15 persen, dan gas 8 persen. 

Jokowi bicara keuntungan besar apabila Indonesia dapat mengalihkan energi tersebut.

"Maka akan berdampak pada keuntungan neraca pembayaran yang dapat memengaruhi mata uang (currency) Indonesia," ucapnya.

Jokowi mengungkap kondisi PLN dan Pertamina jika mampu mengalihkan ke energi yang lain, seperti mobil diganti listrik semuanya.

Termasuk, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN oversupply.

"Artinya, suplai dari PLN terserap dan impor minyak di Pertamina menjadi turun," ucapnya.

Terkait investasi, Presiden mendorong jajarannya untuk tidak mempersulit masuknya investasi kepada Pertamina dan PLN. 

Presiden menilai, jumlah investasi yang ingin diberikan kepada Pertamina dan PLN dinilai sangat banyak.

“Keputusan investasi boleh oleh perusahaan, tetapi pemerintah juga memiliki strategi besar untuk membawa negara ini ke sebuah tujuan yang kita cita-citakan bersama,” ucap Presiden.

Presiden mengatakan, dunia cepat mengalami perubahan sehingga rencana besar yang tengah dilakukan dapat berubah menyesuaikan keadaan. 

Baca Juga: Elon Musk Akan Kirimkan Tim ke Indonesia, Tesla Bangun Pabrik Mobil Listrik di Tanah Air?

Oleh karena itu, Presiden berharap agar kesempatan investasi dari luar harus terbuka seluas mungkin.

“Sekali lagi kesempatan untuk investasi di Pertamina, kesempatan untuk investasi di PLN itu terbuka sangat lebar kalau Saudara-saudara terbuka, membuka pintunya juga lebar-lebar,” tandas Presiden.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x