Dalam klarifikasinya, Arteria Dahlan berterus terang bahwa pernyataannya meminta Kajati bicara memakai bahasa Sunda diganti, semata hanya untuk mengingatkan.
Maksud anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) tersebut, jangan sampai ada anggapan yang tidak-tidak, karena tidak semua orang mengerti bahasa Sunda.
"Tapi jangan sampai juga, maksud saya nih, jangan sampai juga ada orang-orang yang lain merasa karena kedekatan kesukuan, sehingga timbul pernyataan saya kemarin," ungkap Arteria.
Namun Arteria Dahlan menuturkan, pernyataannya terkait bahasa Sunda tidak mewakili partai.
Anggota DPR dapil Jawa Timur VI itu juga menekankan bahwa pernyataannya soal bahasa Sunda tidak bermaksud rasis.
Meski demikian, Arteria Dahlan memohon maaf atas pernyataan atau pertanyaan yang mungkin membuat gaduh tersebut.
“Ini murni dari saya pribadi, selaku anggota DPR dalam menjalankan tugas pengawasan," jelasnya.
"Tidak ada kaitan dengan fraksi atau partai kami, dan pastinya tidak ada maksud untuk rasis atau merendahkan bahasa atau suku Sunda,"katanya lagi.
Di media sosial, kecaman terhadap Arteria dahlan tak juga padam. Bahkan, meleber hingga menyeret partainya dengan munculnya Tagar Sunda Tanpa PDIP, yang trending di Twitter.