KABAR BANTEN-Pada 26 November 2021, WHO mengumumkan adanya varian baru virus SARS-CoV-2 atau disebut dengan Omicron , yang memiliki perbedaan dengan varian Delta.
Pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021, varian Omicron memiliki sekitar 30 kombinasi mutasi dari sejumlah varian Covid-19 sebelumnya seperti Delta.
Dibandingkan dengan varian Delta sebelumnya, varian Omicron menggandakan dirinya 70 kali lebih cepat di jaringan yang melapisi saluran udara, yang dapat memfasilitasi penyebaran dari orang ke orang.
Dikutip kabarbanten.pikrian-rakyat.com dari berbagai sumber, berikut perbedaan Omicron dan Delta,d ari sisi penyebaran dan gejalanya.
Penyebaran Omicron
Penyebaran varian Omicron kian mengkhawatirkan, yang dilaporkan jumlah kasus COVID-19 secara global telah menyentuh angka 300 juta kasus per 7 Januari 2022.
Tren negara yang mencatatkan lonjakan kasus juga kian bertambah, saat ini sudah lebih dari 110 negara yang mengonfirmasi temuan Omicron di wilayahnya.
Sampai 3 Januari 2022, varian ini telah menyebar ke 132 negara di antaranya Botswana, Nigeria, Filipina, Korea Selatan, Jerman, Norwegia, Britania Raya, Kuwait, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, dan termasuk Indonesia.