Pramono Anung Bongkar Rahasia Dapur Kabinet Presiden Jokowi

- 14 Februari 2022, 09:45 WIB
Seskab Pramono Anung dan Putri Tanjung berbincang santai di Podkabs (Podcast Kabinet dan Setkab).
Seskab Pramono Anung dan Putri Tanjung berbincang santai di Podkabs (Podcast Kabinet dan Setkab). /Tangkap layar Kanal YouTube Sekretariat Kabinet


KABAR BANTEN - Sekretaris Kabinet atau Seskab Pramono Anung menyampaikan bahwa sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi memiliki dua orang sekretaris, yaitu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dan Sekretaris Kabinet (Seskab).

Kata Seskab Pramono Anung, Mensesneg memimpin Kementerian Sekretariat Negara sedangkan Seskab memimpin Sekretariat Kabinet (Setkab).

"Presiden itu punya dua sekretaris. Presiden sebagai kepala negara berhubungan dengan lembaga-lembaga tinggi negara, dengan DPR, dengan DPD, dengan itu heavy-nya lebih di Pak Pratik (Mensesneg). Tapi, Presiden sebagai kepala pemerintahan, itu Heavy-nya di tempat saya," kata Seskab Pramono Anung seperti dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Sekretariat Kabinet, Senin 14 Februari 2022.

Baca Juga: Berikut Cara Mempelajari Teknik Calf Raises dalam Latihan Bulutangkis

Pramono menyampaikan, salah satu fungsi utama Setkab adalah mengelola penyelenggaraan Sidang Kabinet, termasuk Rapat Terbatas, yang merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan pada kabinet pemerintahan di Indonesia.

"Semua keputusan (diambil) di Sidang Kabinet. Termasuk mulai dari urusan vaksin, urusan evaluasi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), itu semuanya oleh Presiden diputuskan dalam Sidang Kabinet,"ungkapnya.

Menurut Pramono Anung, dalam Sidang Kabinet para menteri akan memaparkan usulan kebijakan untuk kemudian diputuskan oleh Presiden.

"Presiden memutuskan harga minyak goreng, minyak curah menjadi Rp14 ribu, itu tentunya usulannya dari menterinya, dan menterinya kemudian menyampaikan di dalam Sidang Kabinet, dalam Ratas (Rapat Terbatas)," ujarnya.

Baca Juga: Jelang BATC 2022, Skuat Indonesia Mulai Beradaptasi dengan Arena Setia City Convention Center

Kepada Putri Tanjung, Pramono Anung pun menerangkan lebih rinci mengenai proses pengambilan keputusan di Sidang Kabinet.

Pramono Anung mengatakan, secara berkala pihaknya akan mengusulkan materi Sidang Kabinet kepada Presiden. Topik pembahasan yang sudah disetujui Presiden kemudian akan diagendakan untuk dibahas dalam Sidang Kabinet.

"Presiden sudah setuju misalnya minggu ini satu, dua, tiga, empat, lima (topik) yang dirapatkan, itu kemudian langsung kita persiapkan. Setelah itu Presiden akan memberikan arahan di dalam Rapat Terbatas itu," ujarnya.

Pramono Anung menegaskan, pihaknya berperan sebagai ketua kelas dalam kabinet pemerintahan. Dalam penyelenggaraan Sidang Kabinet, Pramono menentukan para menteri yang dapat menyampaikan paparan beserta alokasi waktu paparannya berdasarkan prioritas substansinya.

Baca Juga: Jordi Amat Sudah Tak Muda Lagi, Naturalisasinya Dipertanyakan, Begini Jawaban Shin Tae-yong

"Kalau topiknya menarik, itu yang daftar (untuk presentasi) bisa puluhan. Padahal waktunya yang kita kasih kesempatan mungkin hanya 4-5 orang. Itu harus kita pilih. Kita harus tahu menteri mana yang substansinya lebih dibutuhkan oleh Presiden, based on priority," tegasnya.

Pramono juga menyampaikan, bahwa pelaksanaan Sidang Kabinet sebagai forum pengambilan keputusan berlangsung sangat efektif. Dalam waktu yang sangat singkat, para menteri harus dapat memaparkan substansi yang ingin disampaikan. Dicontohkannya, untuk satu Rapat Terbatas secara keseluruhan dialokasikan waktu satu jam.

"Jadi satu Ratas itu kita alokasikan waktu satu jam. Presiden (Jokowi) adalah presiden yang enggak seneng basa basi. Enggak senang menterinya ngomong terlalu lama, yang penting adalah substansinya apa dan apa yang harus beliau putuskan,"ungkapnya.

Pramono menegaskan, sebagai ketua kelas pihaknya juga dituntut disiplin dalam menerapkan aturan bagi para anggota kabinet. Salah satunya, para menteri harus menghadiri Sidang Kabinet Paripurna yang digelar setiap bulannya.

Baca Juga: Usai Timnas Indonesia Mundur, Negara Ini Calon Kuat Juara Piala AFF U23

"Kita harus ada waktunya tegas tapi harus ada waktunya juga ada toleransi. Jadi untuk Sidang Kabinet Paripurna biasanya mau siapa saja (yang izin tidak hadir) pasti enggak (dikasih). Kalau untuk Rapat Terbatas bagi menteri yang akan presentasi dia tetap harus ada tetapi yang bukan yang menjadi main topic-nya, oke diizinkan,” tandasnya.

Di penghujung dialog dengan Putri Tanjung, Pramono juga mengungkapkan bahwa Sekretariat Kabinet harus selalu siap untuk menyelenggarakan Sidang Kabinet kapan dan di mana saja. Tak jarang Presiden Jokowi juga meminta diagendakan Sidang Kabinet di saat melakukan kunjungan kerja di berbagai daerah di tanah air.

"Yang harus disiapkan banyak, keputusan-keputusan, risalah rapat, putusannya Presiden, dan enggak boleh salah karena itu yang paling penting. Dan alhamdulillah, sampai hari ini relatif enggak pernah salah," tandasnya.***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x