Wabah PMK: Pemerintah Dinilai Lamban, Ombudsman Ungkap Adanya Dugaan Ini

- 16 Juni 2022, 13:40 WIB
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika bersama (kedua dari kiri) bersama Dewan Penasehat Komite Sapi Indonesia Rohadi Tawab (kedua dari kanan) dan Ketua Dewan Pemimpin Pusat KSI Budiono (paling kanan) dalam konferensi pers terkait potensi kerugian peternak sapi akibat PMK.
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika bersama (kedua dari kiri) bersama Dewan Penasehat Komite Sapi Indonesia Rohadi Tawab (kedua dari kanan) dan Ketua Dewan Pemimpin Pusat KSI Budiono (paling kanan) dalam konferensi pers terkait potensi kerugian peternak sapi akibat PMK. /Ombudsman RI

Menurutnya lambannya pemerintah dalam penanggulangan dan pengendalian PMK sama artinya dengan pengabaian kewajiban hukum dalam melindungi peternak.

"Ombudsman menyarankan agar Kementerian Pertanian bersikap profesional, menjalankan semua tugas dan kewenangannya dalam melakukan penanggulangan dan pengendalian penyakit PMK sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku,” jelas dia.

Selain itu, pihaknya mendoronga agar membangun koordinasi dan jejaring lintasstakeholder dalam penanggulangan dan pengendalian penyakit PMK.

Berdasarkan data pada siagapmk.id per 14 Juni 2022, jumlah sisa kasus atau belum sembuh sebanyak 113.584 ekor dan yang telah divaksinasi 33 ekor.

Dari data tersebut, Ombudsman melakukan simulasi kerugian peternak diprediksi mencapai Rp. 254,45 miliar.

Dalam waktu dekat, Ombudsman akan menyampaikan surat kepada Menteri Pertanian dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mendorong percepatan penanganan dan penanggulangan wabah PMK, salah satunya dengan pendistribusian vaksinasi ternak.

Yeka menyampaikan, kerugian para peternak harus menjadi perhatian pemerintah dan membangun sistem penggantian rugi hewan ternak yang sakit maupun yang mati.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pemimpin Pusat Komunitas Sapi Indonesia (KSI) Budiono menyampaikan di wilayah Jawa Timur belum ada langkah pemerintah yang nyata dalam penanggulangan wabah PMK.

"Setiap hari saya melihat 50 sampai 70 ekor sapi antri untuk dipotong demi menekan kerugian para peternak. Selain itu teman-teman peternak juga mengobati sapi-sapinya secara mandiri. Wabah ini sudah sangat menyebar," ujarnya.

Budiono berharap Ombudsman dapat mendorong pemerintah untuk segera menyalurkan vaksinasi ternak dan juga menyediakan obat-obatan bagi hewan ternak yang sudah terjangkit.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: ombudsman.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah