Menkeu Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Indonesia, Aman Tapi Waspadai Laju Inflasi

- 1 Agustus 2022, 20:00 WIB
Menkeu Sri Mulyani.
Menkeu Sri Mulyani. /YouTube/BI/

Baca Juga: Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah Minta Pengusaha Kolaborasi dengan Pemerintah

“Di tambah, permintaan batu bara tetap kuat ya walau china melambat. Karena permintaan eropa naik di tengah penurunan impor energi dari Rusia,”kata pria yang akrab disapa Oce ini.

Hal lain yang dikhawatirkan adalah laju inflasi dalam negeri. BPS melaporkan laju inflasi domestik bulan lalu adalah 0,64% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Lebih tinggi dibandingkan Juni 2022 yang sebesar 0,61%. Namun secara tahunan (year-on-year/yoy), laju inflasi ter akselerasi.

Inflasi Juli 2022 tercatat 4,94% yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 4,35% sekaligus jadi yang tertinggi sejak Oktober 2015.

Ada tiga faktor yang mempengaruhi inflasi, yaitu harga bahan pokok, transportasi dan konsumsi rumah tangga seperti listrik  dan bahan bakar.

“Lebih lanjut kami masih memprediksikan inflasi akan terus naik secara substansi maupun mendasar pada semester ke 2 tahun 2022. Ini lebih disebabkan meningkatnya permintaan ( demand-pull inflation) menyusul dari pelonggaran PPKM yang membuat masyarakat lebih leluasa bergerak dan kecepatan uang berputar,” kata Oce.

Meski trend inflasi diperkirakan akan terus naik, namun pihaknya optimis inflasi akan berada pada 4,60% di akhir tahun, sedikit diatas kisaran Bank Indonesia yaitu 3%+1.

Oce berpendapat kondisi perekonomian Indonesia masih akan baik. Apalagi jika dibandingkan dengan awal Pandemi  “Saya rasa tidak akan separah ketika pandemi covid-19. Karena walau melemah namun perbaikan demand tetap ada,” tandas Oce.

Suplai melimpah

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x