Ukuran tempat penjara Sukarno di Lapas Banceuy ini pun hanya berukuran 2,5 x 1,5 meter, tanpa kasur dan tempat tidurnya pun berupa kasur lipat dengan tikar dan beralas besi yang dingin. Bahkan, dalam biografinya, Sukarno menyebutkan bahwa tempat itu seperti peti mati.
2. Lapas Sukamiskin
Lapas Sukamiskin terletak di Kota Bandung dan telah dibangun sejak 1918 di zaman penjajahan Belanda.
Sukarno ditahan di Lapas Sukamiskin selama kurang lebih satu tahun sejak Desember 1930 hingga Desember 1931.
Saat menjalani hukuman di lapas ini, Sukarno mengalami penghinaan, seperti dibatasi membaca buku, digunduli rambutnya, hingga diperlakukan sebagai pekerja kasar.
Sukarno ditahan karena terjadi konflik politik yang bertentangan dengan Penguasa Belanda kala itu.
3. Pulau Ende
Dikutip dari cagarbudaya.kemdikbud.go.id, Sukarno diasingkan ke Pulau Ende, Flores pada tanggal 28 Desember 1933 oleh Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, De Jonge.
Sukarno diasingkan di Pulau ini selama 4 tahun dengan ditemani istrinya, Inggit.
Pengasingan Sukarno ini memberi pengalaman pahit bagi Sukarno, karena ia menjadi terkucilkan oleh sekitar.