Perbedaan Stres, Depresi dan Frustasi, Berikut Penjelasannya

- 5 Desember 2022, 10:33 WIB
Ilustrasi- perbedaan antara stres, depresi dan frustasi.
Ilustrasi- perbedaan antara stres, depresi dan frustasi. /Pixabay/Counselling

 

KABAR BANTEN - Setiap orang pasti akan melewati masa stres serta depresi, namun kebanyakan dari kita menyalahartikan dan menganggap dua hal tersebut sama.

Padahal, dua hal tersebut memiliki perbedaan, termasuk rasa frustasi yang biasanya disamakan dengan rasa stres dan depresi.

Maka dari itu, kali ini kita akan membahas apa saja perbedaan antara stres, depresi dan juga frustrasi yang terkadang dianggap hal yang sama oleh kebanyakan masyarakat.

Baca Juga: Dalam Tas Merah, Bayi Mungil Ditemukan di Depan Hotel di Anyer Cinangka Kabupaten Serang, Begini Kronologinya

Mengutip dari akun instagram @azwafitria, baik stres, frustasi dan depresi ternyata memiliki definisi yang berbeda-beda.

Misalnya, stres yang sudah tidak asing lagi kita dengar dan biasa digunakan ketika seseorang sedang merasakan kebingungan atau pun dilema dalam beberapa hal.

Berdasarkan pengertiannya, dari Robins pada tahun 2001, stres merupakan suatu kondisi yang menekan keadaan psikis atau psikologi seseorang dalam mencapai sesuatu kesempatan.

Perasaan yang campur aduk serta kebingungan yang cukup mendalam dirasakan oleh seseorang akan menimbulkan rasa stres.

Hal itu dirasakan ketika seseorang memiliki kesempatan di mana untuk mencapainya terdapat batasan atau penghalang yang tidak bisa diterima oleh orang bersangkutan karena dianggap terlalu sulit.

Baca Juga: Seorang Wanita Tuna Susila Asal Rangkasbitung, Lulus SMA Terjebak Dunia Prostitusi di Kota Serang Banten

Maka, stres akan muncul karena adanya tekanan psikis secara emosional pada seseorang tersebut, seperti ketika memiliki beban tugas da tanggung jawab yang cukup besar.

Kemudian, frustasi adalah perasaan marah yang berasal dari stres dan rasa kecewa yang cukup mendalam karena tidak dapat memenuhi hal tersebut.

Rasa kecewa muncul karena ketidakmampuan seseorang untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, sehingga hanya bisa diluapkan dengan cara marah yang berujung frustasi.

Itu terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan dengan realita yang terjadi atau dihadapi.

Baca Juga: 8 Pelaku Tawuran di Kecamatan Bandung Kabupaten Serang Banten Ditetapkan Jadi Tersangka, Lima Masih Dikejar

Sedangkan rasa depresi adanya perasaan stres dan frustasi, namun tidak bisa melakukan apa-apa serta menjadi perasaan yang timbul adalah sedih hingga putus asa yang mendalam.

Gangguan suasana hati itulah yang menjadikan seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah melewati batas dua pekan merasa sedih.

Lebih parahnya lagi, ketika seseorang sudah merasakan putus harapan dan tidak berharga, orang tersebut akan melakukan hal-hal di luar nalar, dan berujung mengakhiri hidupnya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x