Jadi Ketua SC Harlah 100 Tahun Nahdlatul Ulama, Ketum PBNU Sebut Erick Thohir Panitia Bon-bonan

- 10 Januari 2023, 22:01 WIB
Presiden Jokowi diapit Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Kholil Staquf dalam acara peringatan Harlah ke-100 Nahdlatul Ulama di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin 9 Januari 2023.
Presiden Jokowi diapit Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Kholil Staquf dalam acara peringatan Harlah ke-100 Nahdlatul Ulama di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin 9 Januari 2023. /Tangkapan layar/Youtube TVNU

 

KABAR BANTEN – Organisasi Massa Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama menggelar peringatan harlah atau hari lahir ke 100 tahun di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin 9 Januari 2023.

Menteri BUMN Erick Thohir didapuk sebagai Ketua Steering Commitee (SC) pada acara peringatan harlah atau hari lahir ke 100 tahun Nahdlatul Ulama tersebut, dan putri Gus Dur, Yenni Wahid sebagai Ketua Organizing Committee (OC).

Dari jajaran menteri Kabinet Presiden Joko Widodo, selain Erick Thohir ada juga nama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN & RB) Azwar Anas yang didapuk menjadi Ketua Panitia Festival Tradisi Islam Nusantara yang menandai peringatan harlah ke-100 Nahdlatul Ulama tersebut.

Diduga akibat keberadaan para menteri ini di dalam kepanitian, Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf secara berseloroh mengatakan bahwa para menteri ini sebagai panitia bon-bonan.

“Kalau ada PBNU, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, maka sekarang Pak Erick ini juga disebut PB Harlah NU, panitia bon-bonan harlah,” kata Yahya disambut senyum Presiden Jokowi yang duduk di panggung utama bersebelahan dengan Erick sebagaimana ditayangkan secara live di akun Youtube TVNU, Senin 9 Januari 2023.

Lebih jauh dalam sambutannya Yahya mengatakan, bahwa Indonesia dengan Islam Nusantaranya dipercaya oleh dunia sebagai model peradaban yang patut menjadi teladan.

"Dunia mempercayai bahwa Indonesia dengan Islam Nusantara sungguh merupakan model peradaban Islam yang layak untuk diteladani oleh masyarakat Islam di seluruh dunia," ujarnya

Kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu menyampaikan bahwa Islam Nusantara menjadi ikon penting dan dibicarakan di dalam berbagai pembahasan Islam wasathiyah di dunia.

"Islam Nusantara menjadi salah satu ikon, menjadi salah satu wacana paling penting dan paling kuat di dalam pembicaraan Islam wasathiyah di seluruh dunia," katanya.

Baca Juga: 5 Menteri Terkaya di Indonesia, Nomor 1 Bukan Erick Thohir atau Prabowo Subianto, Kekayaannya Capai 10 Triliun

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan Festival Tradisi Islam Nusantara sebagai salah satu rangkaian acara Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama menampilkan dan memperkenalkan kembali kekayaan tradisi Islam Nusantara, menggugah kepedulian dan kecintaan pada kekayaan budaya bangsa.

Jokowi mengaku mendorong masyarakat untuk belajar dari para alim ulama yang memilih jalan kebudayaan sebagai salah satu media dalam menjalankan dakwah dan syiar Islam di masa lalu. Ajaran Islam bisa bersanding dan menjiwai beragam kebudayaan daerah di Tanah Air dan memberikan kontribusi besar dalam membangun peradaban nusantara.

Tidak hanya sebagai tontonan, kata Jokowi, seni dan budaya ini juga mengandung pesan tuntunan hidup untuk selalu mengingat keagungan Allah SWT. Mengajak amar makruf nahi mungkar, menghaluskan rasa, memperkuat toleransi serta moderasi, menjaga keharmonisan dalam keberagaman, serta memperkuat sistem sosial dalam masyarakat nusantara.

“Untuk itu , saya mengajak umat Islam di seluruh Tanah Air untuk turut menjaga dan melestarikan kekayaan budaya nusantara yang beragam. Salah satunya dengan menggunakan seni budaya sebagai bagian dari dakwah untuk membangun peradaban,” kata Jokowi.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Youtube TVNU


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah