BMKG: Indonesia akan Mengalami Fenomena Kulminasi Utama, Apa Itu dan Kapan Terjadi?

- 8 Februari 2023, 16:42 WIB
Ilustrasi Matahari. BMKG menyampaikan bahwa Indonesia akan mengalami 2 kali fenomena Kulminasi Utama di tahun 2023.
Ilustrasi Matahari. BMKG menyampaikan bahwa Indonesia akan mengalami 2 kali fenomena Kulminasi Utama di tahun 2023. /Pixabay/Pexels/

Kulminasi Utama terjadi karena bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi, sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5o LU s.d. 23,5o LS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.

Pada tahun ini, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 21 Maret 2023 pukul 04.24 WIB dan 23 September 2023 pukul 13.50 WIB. Adapun pada 21 Juni 2023 pukul 21.57 WIB, Matahari berada di titik balik Utara dan pada 22 Desember 2023 pukul 10.27 WIB Matahari berada di titik balik Selatan.

Kapan Terjadi?

 

Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, Kulminasi Utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa.

Di kota-kota lain, Kulminasi Utama terjadi saat deklinasi Matahari sama dengan lintang kota tersebut. Khusus untuk Jakarta Pusat, fenomena ini terjadi pada 5 Maret 2023, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 12.04 WIB, dan pada 9 Oktober 2023, yang KulminasiUutama terjadi pada pukul 11.40 WIB.

Secara umum, Kulminasi Utama tahun 2023 di Indonesia terjadi antara 21 Februari 2023 di Baa, Nusa Tenggara Timur hingga 5 April 2023 di Sabang, Aceh.

Kemudian, pada 8 September 2023 di Sabang, Aceh sampai dengan 21 Oktober 2023 di Baa, Nusa Tenggara Timur.

Demikian informasi terkait fenomena Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2023.***

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x