Bagaimana Ketahanan Pangan Indonesia, Kok Beras Bisa Mahal?

- 3 Maret 2024, 10:03 WIB
Ilustrasi terkait bagaimana ketahan pangan Indonesia hingga harga beras mahal, padahal Indonesia merupakan negara agraris.
Ilustrasi terkait bagaimana ketahan pangan Indonesia hingga harga beras mahal, padahal Indonesia merupakan negara agraris. /Pexels/sergei-a

Baca Juga: Harga Beras di Pasar dan Retail Kabupaten Serang Mulai Turun

Berdasarkan undang-undang no. 18 tahun 2012 tentang ketahanan pangan Indonesia menyatakan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlahnya ataupun mutunya yang aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan atau budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif, produktif secara berkelanjutan.

Berdasarkan data dari Global Food Security Index (GFSI) pada tahun 2022 merilis dari 113 negara, tingkat ketahanan pangan Indonesia secara keseluruhan berada pada posisi ke 69.

Jika melihat dari data GFSI dalam satu dekade terakhir, indeks ketahanan pangan Indonesia hanya 2 kali mengalami koreksi di atas 3 persen yaitu pada tahun 2019 dan 2021 masing-masing berada di level 60,4 dan 59,2

Sedangkan untuk negara-negara ASEAN lainnya yang berada pada posisi di atas negara Indonesia meliputi Vietnam pada posisi ke 61, Thailand ke 51, Malaysia ke 39, dan Singapura pada posisi ke 15, untuk peringkat tertas diduduki oleh Irlandia dan Austria.

Angka tersebut tentunya dapat berubah dan bukan hal yang mudah untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu negara dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Dari manakah skor tersebut diperoleh tentunya dari modifikasi badan pangan dunia atau Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO).

Dimana dimensi ketahanan pangan tersebut meliputi ketersediaannya atau adanya pasokan mkanan baik yang berasal dari produksi dalam negeri maupun impor.

Akses kemudahan untuk menjangkau makanan dari jarak dan juga harga, pemanfaatan, pemenuhan gizi yang didukung oleh unsur non pangan seperti air bersih, sanitasi serta layanan kesehatan.

Kestabilan atau perlindungan terhadap pangan dari ancaman krisis ekonomi, iklim, serta fenomena alam musiman.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Ngebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah