Menurut Jokowi, kontraksi ekonomi kuartal III utamanya berasal dari pertumbuhan investasi yang diramal minus 5 persen lebih. Sementara konsumsi pemerintah diproyeksi akan cukup baik, namun ia tetap meminta agar belanja negara tetap ditingkatkan.
Baca Juga: Dorong Sektor UMKM, Banten Bersiap Hadapi Resesi
Kendati begitu, kepala negara mengklaim kondisi ekonomi Indonesia masih jauh lebih baik dari negara-negara lain. Sebab, kontraksi kebanyakan negara mencapai dua angka, sedangkan Indonesia masih satu angka.
"Ini kalau dibandingkan dengan negara lain masih jauh lebih baik," tukasnya.***