Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, PB Jaya Raya Ungkap Kisah Greysia Polii dan Apriani Rahayu

3 Agustus 2021, 19:08 WIB
Greysia Polli dan Apriyani Rahayu. /Tangkapan layar Instagram @greyspolii

KABAR BANTEN - Pasangan ganda putri Greysia Polii-Apriani Rahayu yang meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020, merupakan jebolan klub bulutangkis PB Jaya Raya dan punya banyak cerita semenjak mereka menekuni olahraga tepok bulu.

Pelatih PB Jaya Raya, Lanny Tedjo mengatakan, sekitar tahun 1996, Greysia Polii memiliki postur tubuh kecil.

“Meski kecil, Greysia Polii di klub PB Jaya Raya sudah kelihatan bakatnya, karena ia memiliki pukulan yang komplet. Untuk itu ia dilatih oleh saya,” ujar Lanny Tedjo dalam zoom meeting, Selasa, 3 Agustus 2021.

Baca Juga: Kampiun Ganda Putri Badminton Olimpiade Tokyo 2020, Agnez Monica Ucapkan Ini ke Greysia Polii

Berkat ketekunan dan kedisiplinannya, kata Lanny Tedjo, Greysia Polii tumbuh dan berkembang menjadi atlet di PB Jaya Raya dan selalu bermain untuk ganda putri.

“Karena di sini banyak yang mempunyai talenta, Greysia Polii rajin sekali berlatih. Ia bisa berpasangan dengan pebulutangkis perempuan siapapun dan hasilnya ketika ikut kejuaraan menjadi juara,” ujarnya.

Baca Juga: Greysia Polii Mengaku Fans Inter Milan, Erick Thohir: Interisti Indonesia Bangga

Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wiguna mengatakan, terkait dengan Apriyani Rahayu unik sekali. Ia mengaku, menemukan Apriyani Rahyu ketika ada sebuah Kejurda bulu tangkis di Manado.

“Saat itu, meski usianya baru 12 tahun, Apriyani Rahyu mampu mengalahkan pemain yang sudah memiliki klub yang punya nama. Tahun 2012, ia ada di Jakarta dibawah bimbingan Icuk Sugiarto," kata Imelda.

Baca Juga: Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, Apriyani Rahayu Pernah Bermain di Cilegon, Ini Jejaknya

Imelda Wiguna melanjutkan, dirinya terus meminta kepada Icuk Sugiarto, agar bisa melepas Apriani Rahayu ke klub PB Jaya Raya untuk dilakukan pembinaan.

Proses itu akhirnya membuahkan hasil. Apriyani Rahayu bergabung dengan PB Jaya Raya sekitar tahun 2016.

“Di sini, Apriyani Rahayu berlatih dengan siapa saja. Bahkan ia tidak sungkan berlatih bersama atlet bulu tangkis laki-laki. Karena ia pernah berkata, ingin punya variasi pukulan dan kami tidak melarangnya,” ujar Imelda.

Baca Juga: Update Ranking BWF Greysia-Apriyani, Kevin-Marcus, Hendra-Ahsan dan Ginting Usai Raihan Olimpiade Tokyo 2020

Satu hal yang membuat Imelda bangga, adalah Apriyani Rahayu tidak pernah pulang untuk liburan ketika tidak ada jadwal latihan atau libur pada hari tertentu karena kampung halaman Apriyani Rahayu sulit dijangkau oleh kendaraan.

"Ia pernah cerita, kalau jarang pulang ke kampung halamannya, karena setelah turun dari pesawat di Kendari. Dirinya harus naik motor dijemput oleh ayahnya, karena perjalanan dari bandara Kendari ke kampung halamannya (Konawe Sulawesi Selatan) sekitar 2 jam,” tutur Imelda.

Baca Juga: Raih Emas Olimpiade Tokyo 2020, Cetak Sejarah Baru, Greysia-Apriyani Samai Legenda Bulu Tangkis Indonesia

Sementara itu, mantan pelatih Pelatnas PBSI dan juga Pelatih PB Jaya Raya, Bambang Supriyanto menyampaikan bahwa dirinya menekankan kepada atlet untuk terus berlatih dan berlatih.

Namun, kata dia, saat ini, untuk mencari atlet bulu tangkis sangatlah susah.

“Mungkin karena pandemi ya, sehingga jarang sekali atau anak-anak enggan untuk berlatih bulutangkis. Kami kesulitan untuk menghasilkan atlet bulu tangkis pada bagian putri, karena prosesnya tidak sebentar ada sampai 7-8 tahun,” ungkapnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler