Network
KABAR BANTEN - Gelandang serang Chelsea Kai Havertz menjadi pahlawan dalam laga melawan Manchester City, di Final Liga Champions 2021, di Estadio Do Dragao, Porto, Ahad 30 Mei 2021 dini hari tadi.
Satu gol yang dicetak Kai Havertz ke gawang Manchester City sudah cukup mengantarkan Chelsea menang dan menjuarai Liga Champions.
Ini adalah gol pertama yang dilesakkan Kai Havertz di ajang Liga Champions.
Mantan pemain Bayer Leverkusen ini berhasil mencetak gol pada menit ke-42 usai menirma umpan Mason Mount.
Pemain asal Jerman ini berhasil mengecoh penjaga gawang City Ederson Manchester City dan membawa Chelsea unggul dengan skor 1-0.
Gol Havertz mengantarkan The Blues menjadi juara Liga Champions untuk kedua kalinya dan membawa trofi ke London.
Gol yang diciptakan Harverts di Liga Champions merupakan gol pertama sepanjang kariernya.
Havertz pun sangat bangga dengan pencapaian yang telah ia torehkan bersama Chelsea.
"Saya tidak peduli, saya baru saja memenangkan Liga Champions," kata Harverts dalam wawancara yang dikutip kabarbanten.pikiranrakyat.com dari BT Sport.
Selain itu, fakta menarik Kai Havertz yang dikutip dari akun Twitter @ChelseaIndo yaitu ketika masih berseragam Bayer Leverkusen.
Pada 2017 saat usianya 17 tahun Kai Havertz harus absen di leg kedua babak 16 besar Liga Champions saat melawan. Atletico Madrid.
Havertz melewatkan pertandingan karena harus mengikuti ujian sekolah.
Empat tahun kemudian, Havertz bermain dan menjadi pencetak gol kemenangan bagi Chelsea.
Baca Juga: Momen Kemiripan Chelsea Juara Liga Champions 2021 dan 2012, Generasi Baru Kekuatan Setara
"Kai Havertz saat umur 17 tahun gagal masuk ke dalam daftar skuad Leverkusen pada laga #UCL kala itu karena Kai harus ikut ujian sekolah dan pada 2021 Kai Havertz mencetak gol di #UCLfinal dan menjadi juara bersama Chelsea.
Sebelumnya Kai Harvertz bermain bersama Bayer Leverkusen, kemudian Chelsea meresmikan transferannya pada September 2020 dengan mahar 72 Juta Poundsterling.
Sempat bermain kurang maksimal di Skuat The Blues, namun Thomas Tuchel mengubahnya menjadi pemain penting.***
