Merah Putih Dilarang Berkibar, Setelah Piala Thomas Bisa Berlanjut ke MotoGP, ISRORI Cium Aroma tak Sedap

- 21 Oktober 2021, 17:21 WIB
Bendera Merah Putih tak brkibar di podium Piala Thomas 2020, bisa berlanjut ke event lainnya, termasuk MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Bendera Merah Putih tak brkibar di podium Piala Thomas 2020, bisa berlanjut ke event lainnya, termasuk MotoGP di Sirkuit Mandalika. /Tangkap layar Instagram.com/badminton.ina

KABAR BANTEN – Polemik kasus larangan pengibaran bendera Merah Putih menggelinding. Setelah Piala Thomas, bendera Indonesia juga terancam dilarang berkibar di dua event balap motor kelas dunia WBSK dan MotoGP di Sirkuit Mandalika.

Indonesia dilarang mengibarkan bendera Merah Putih di Piala Thomas 2020, karena mendapatkan sanksi dari Badan Anti-doping Dunia (WADA) pada 7 Oktober 2021.

Sanksi diberikan karena ketidakmampuan Indonesia memenuhi rencana jumlah tes doping tahunan tersebut, ternyata bisa berlanjut ke beberapa turnamen berikutnya, termasuk WBSK dan MotoGP di Sirkuit Mandalika.

Baca Juga: Tinjau Sirkuit Mandalika Lombok, Pihak Dorna Sports dan FIM Terpukau, Bamsoet: Dikasih Dua Jempol

Ketua Umum Ikatan Sarjana Olahraga Republik Indonesia (ISORI), Prof Syahrial Bakhtiar mencium adanya dugaan aroma tidak sedap dalam kasus sanksi doping tersebut yang  berdampak bendera Merah Putih tidak boleh dikibarkan saat tim bulutangkis Indonesia merebut Piala Thomas 2020.

Atas dasar itu, ISORI mendukung kebijakan Menpora Zainudin Amali yang akan membawa persoalan sanksi doping ini ke jalur hukum. 

Dia menegaskan, ISORI mendukung niat Menpora Amali membawa persoalan sanksi doping tersebut ke jalur hukum. Apalagi, pihaknya mencium bau tidak sedap di balik sanksi WADA terhadap LADI.

“Agar akar pemasalahanya terang benderang. Dugaan kami ada oknum yang sengaja mencoba mencari sesuatu, antara lain keuntungan di balik semua ini. Dan, saya heran sampai ada yang tega mengorbankan kepentingan negara," jelas Syahrial Bakhtiar, dikutip dari kemenpora.go.id, pada Rabu, 20 Oktober 2021. 

WADA menyatakan LADI menjadi salah satu dari tiga badan anti-doping negara (NADO) yang dinyatakan tidak patuh dalam menjalankan Kode Anti-Doping pada awal Oktober lalu yang berimbas terhadap penangguhan hak-hak Indonesia di kancah event internasional.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: pssi.org kemenpora.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah