Dibangun dengan Standar FIFA, Banten International Stadium atau BIS Layak Jadi Venue Piala Dunia U-17 2023?

- 10 Juli 2023, 15:08 WIB
Foto udara Banten International Stadium atau BIS di Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten.
Foto udara Banten International Stadium atau BIS di Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten. /Tangkap layar/instagram @stadion.banten

KABAR BANTEN – Di tengah polemik pemberitaan terkait Jakarta International Stadium atau JIS sebagai salah satu pilihan venue pelaksanaan Piala Dunia U-17 2023 yang disebut-sebut tak memenuhi standar FIFA, ada sejumlah alternatif stadion bertaraf internasional di Indonesia salah satunya Banten International Stadium atau BIS di Provinsi Banten.

Tentunya, pemilihan venue Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia salah satunya Banten International Stadium atau BIS tak semudah seperti yang dibayangkan karena harus memenuhi berbagai syarat atau standar FIFA.

Namun, tak ada salahnya pemangku kepentingan melirik atau mengajukan Banten International Stadion atau BIS Provinsi Banten sebagai venue atau lokasi pertandingan sepak bola Piala Dunia U-17 2023.

Dibangun dengan standar FIFA, Banten International Stadium atau BIS berlokasi di Kawasan Sport Center Provinsi Banten di Kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten.

Untuk fasilitas, Banten International Stadium atau BIS, disiapkan menggelar event olahraga besar seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), setingkat Asia bahkan Dunia. Untuk membangun stadion tersebut, Pemprov Banten menggelontoran anggaran hampir mencapai Rp1 triliun.

Dengan berstandar internasional, stadion milik Pemprov Banten tersebut dirancang 5 lantai dengan kapasitas 38 ribu penonton yang berdiri di lahan seluas 78.116 meter persegi. Stadion tersebut dibangun dengan standar FIFA (Federation Internationale de Football Association), Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional.

Untuk rumputnya, Banten International Stadium atau BIS menggunakan zoysia matrella yang diimpor dari Italia dan merupakan jenis rumput lapangan sepak bola yang menjadi standar FIFA.

Foto udara Banten International Stadium atau BIS di Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten.
Foto udara Banten International Stadium atau BIS di Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten. instagram/@stadion.banten

Sejarah Penamaan

Sebelum bernama “Banten International Stadium atau BIS”, awalnya ada sejumlah pilihan dipertimbangkan, di antaranya adalah Sultan Ageng Tirtayasa. Namun urung, karena nama itu sudah identik dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).

Begitu pun dengan nama Sultan Maulana Hasanudin yang sudah lekat dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Banten, sehingga dipilih nama Banten International Stadium karena dinilai memiliki aura besar dan mendunia.

Kemudian, Pemprov Banten membuka polling nama stadion dengan menyiapkan 8 nama yang bisa dipilih. Nama-nama tersebut diambil dari julukan Banten hingga nama sultan lengkap dengan artinya yakni sebagai berikut:

1.STADION GELORA JAWARA, diartikan stadion dengan semangat jagoan atau pendekar.

2. STADION GELORA BANTEN JAWARA, diartikan stadion dengan semangat jagoan atau pendekar Banten.

3. STADION GELORA BANTEN CEMERLANG, bisa disingkat GBC dan diartikan stadion dengan semangat masyarakat atau atlet Banten bersinar terang untuk berprestasi.

4. STADION GELORA SYECH NAWAWI AL-BANTANI, diartikan stadion dengan gairah ulama dalam menerangi Banten dengan ilmu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Stadion Internasional Banten (@stadion.banten)

 

5. STADION WH-ANDIKA, diartikan stadion yang dibangun dimasa kepemimpinan pak WH dan Andika yang semangat membangun.

6. STADION SULTAN AGENG TIRTAYASA, diartikan stadion yang bisa mengangkat Banten menuju puncak kejayaan (sultan Banten ke-6 yang berhasil membawa kerajaan Banten menuju puncak kejayaannya).

7. STADION SULTAN MAULANA HASANUDDIN, diartikan stadion pertama terbesar dan penuh prestasi di Banten (sultan pertama Banten/pendiri Kesultanan Banten).

8. STADION ARIA WANGSAKARA, diartikan stadion dengan semangat perjuangan (tokoh ulama pejuang pendiri wilayah Tangerang).

Namun, seiring berjalannya waktu dan proses yang lumayan lama, akhirnya diputuskan nama “Banten International Stadium atau BIS”.

Baca Juga: Pemprov Didesak Usulkan BIS Jadi Venue Piala Dunia U-17, DPRD Kota Serang: Jangan Hanya Kegedean Nama

Momentum Tepat

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang dari Fraksi PKS, Hasan Basri mendesak Pemprov Banten untuk mengajukan Banten International Stadium (BIS) menjadi tempat pertandingan Piala Dunia U-17 2023 sebagai upaya mengenalkan stadion bertaraf internasional milik Banten, sekaligus membenahi dan melayakkan sarana serta prasarana.

Ia mengatakan, dengan menggunakan kata internasional pada Banten International Stadium atau BIS, artinya Pemprov Banten harus bisa melayakkan stadion milik daerahnya. Dengan kata lain, sudah layak untuk digunakan dalam event atau agenda internasional.

"Jangan hanya kegedean nama saja. Yang belum siap, tinggal disiapkan, dibenahi saja. Nanti bagaimana pemprov menjalin komunikasi dengan Pemerintah Pusat dan PSSI," katanya, Minggu 9 Juli 2023.

Apabila BIS hanya dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya untuk membenahi dan menaikkannya sebagai stadion internasional, maka bukan hal yang tidak mungkin namanya akan tenggelam.

"Kalau tidak ada gerakan dan upaya, bisa-bisa BIS ini menjadi museum. Dibiarkan begitu saja tanpa ada kebermanfaatan yang dapat dimanfaatkan dan dirasakan oleh masyarakat," ujarnya.

Rumput Banten International Stadium atau BIS.
Rumput Banten International Stadium atau BIS. Kabar Banten

Tak hanya itu, sebagai bagian dari Pemerintah Kota Serang, Hasan Basri menuturkan, dirinya memiliki tanggung jawab moral, karena lokasi BIS berada di wilayah Kota Serang. Kemudian, apabila ke depan terwujud, atau setidaknya dilirik oleh PSSI dan Pemerintah Pusat, tentu akan berdampak baik bagi Kota Serang dan Provinsi Banten.

"Pemprov Banten jangan malah jadi kabupaten ke sembilan, ada kesempatan event sebesar bukannya bergerak malah jadi penonton. Kalau menyandang kata internasional artinya harus dilayakkan, kalau tidak buat apa membuang anggaran besar untuk membangun BIS. Buat stadion tarkam saja, tidak perlu menggunakan kata internasional," ujar Hasan.

Pihaknya juga mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk mengusulkan BIS sebagai tempat pelaksanaan Piala Dunia U-17. Sebab, tahun ini menjadi momen penting karena Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA telah menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan sepak bola dunia.

"Sekarang itu sebenarnya momentum yang tepat, apalagi saat FIFA melirik Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17. Kenapa Pemprov Banten tidak mengusulkan BIS sebagai salah satu stadion untuk dijadikan perhelatan internasional itu," ucapnya.

Seperti diketahui, ditunjuknya Indonesia oleh FIFA menggantikan Peru sebagai penyelenggara Piala Dunia U-17 2023 yang akan digelar bulan November-Desember 2023 mendatang, membuat pihak terkait masih mencari-cari dan menentukan venue atau stadion tempat penyelenggaraan pertandingan sepak bola Piala Dunia U-17 2023.

Di tengah penentuan stadion di Indonesia sebagai venue Piala Dunia U-17 2023 tersebut, ada kesempatan pemangku kepentingan atau pemerintah daerah (Pemprov Banten) mengajukan Banten Internasional Stadion atau BIS sebagai venue Piala Dunia U-17 2023. Namun, dilirik atau tidak serta layakkah stadion kebanggaan masyarakat Banten tersebut sebagai venue Piala Dunia U-17 2023? Kita tunggu saja kabarnya.***

 

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah